ADVERTISEMENT

Gus Imin Temui Orang Tua Santri Korban Tewas Terbakar di Karawang: Insyaallah jadi Jalan Bahagia Dunia-Akhirat

Rabu, 23 Februari 2022 00:19 WIB

Share
Gus Muhaimin usai melakukan takziyah ke kediaman almarhum Muhammad Fathir salah satu santri korban kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat. (ist)
Gus Muhaimin usai melakukan takziyah ke kediaman almarhum Muhammad Fathir salah satu santri korban kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID  - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin saat melakukan takziyah ke kediaman almarhum Muhammad Fathir di daerah Cilamaya Barat, Karawang, Selasa (22/2/2022). 

Fathir merupakan salah satu santri korban kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Karawang, Jawa Barat. 

Suasana haru dan duka begitu terasa di kediaman almarhum. Nur Salim Hadi, ayahanda Fathir, tak bisa menyembunyikan kesedihan yang begitu mendalam usai ditinggal sang anak sulung untuk selamanya.

Suasana duka mendalam juga dirasakan Gus Muhaimin. "Sabar ya Pak. Insyaallah kalau kita ikhlas bisa menjadi kekuatan Bapak dan keluarga baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi dianya (Fathir) di pesantren kayak gitu,” kata Gus Muhaimin.

Nur Salim menyebut sang anak masih duduk di bangku kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah dan akan lulus


pertengahan tahun ini. Tak hanya itu, Fathir juga sudah hafal 2 juz Alquran sepanjang dia mondok di Miftahul Khoirot.

Awalnya, kata Nur Salim, Fathir bersekolah di salah satu sekolah umum tak jauh dari kediamannya. Namun karena pandemi dan sistem pembelajaran kerap online, dia berinisiatif memondokkan putranya ke pesantren agar mendapatkan pembelajaran yang optimal.

“Mulai ada Corona itu dia di pesantren Pak. Awalnya dia naik kelas lima (sekolah) di Nagasari, gara-gara Corona selama 4 bulan daring, saya inisiatif kok belajar kayak gini, ya sudah pesantren saja,” tutur Nur Salim.

Saat mendengar musibah kebakaran itu, Nur Salim bergegas berangkat ke pesantren untuk memastikan kondisi Fathir dengan mengendarai motor. Namun di tengah jalan, dia mendapatkan informasi dari grup wali santri bahwa putranya turut menjadi korban meninggal dalam kebakaran itu.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT