JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta bakal pelototi pergerakan siswa selepas mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah untuk mengurangi risiko terjadi penularan Covid-19.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin mengatakan, pihaknya mendapat keluhan dari Dinas Pendidikan terkait banyaknya siswa yang nongkrong atau berkerumun sambil jajan di pinggir jalan selepas mengikuti PTM di sekolah.
Hal tersebut dinilai beresiko besar terjadi penularan Covid-19 pada siswa. Untuk itu Satpol PP DKI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, bakal mengawasi pergerakan siswa di luar sekolah selepas PTM.
Arifin mengatakan, pihaknya akan segera membubarkan dan meminta siswa segera pulang ke rumahnya masing-masing, bila menemukan ada yang berkerumun atau nongkrong-nongkrong selepas mengikuti PTM.
"Jadi kami masuk di situ, masuk di sana mengedukasi pedagang dan anak-anak siswa untuk tidak berkerumun dan melepas masker, makan di tempat dan sebagainya, karena ini lagi-lagi sangat rentan ya resistensinya tinggi kalau mereka berkerumun buka masker," kata Arifin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, penularan Covid-19 pada siswa justru rawan terjadi di luar sekolah. Pasalnya saat di lingkungan sekolah, terkait dengan protokol kesehatan (Prokes) siswa selalu dipantau oleh Satgas Covid-19.
"Jadi sekolah yang memang betul-betul memastikan semua Prokes dilakukan dengan baik. Tapi ada kendala dari pihak sekolah menyampaikan kepada kami ketika mereka keluar dari sekolah. ini yang sulit dipantaunya," kata Arifin.
Jadi lanjut Arifin, prokes siswa saat mengikuti PTM menjadi tugas dari Satgas Covid-19 di sekolah masing-masing. Sementara Satpol PP bertugas memantau Prokes anak didik di luar sekolah selepas PTM.
"Ketika di dalam sekolah itu menjadi lingkup tanggungjawab sekolah. Kami bekerjasama dengan Dinas Pendidikan melakukan pengawasan bukan yang di dalam," pungkas Arifin. (yono)