JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kadishub Jakarta Barat samakan Ojol dengan lalat diatas bangkai ikan.
Ungkapan tersebut disampaikan terkait dengan penertipan ojek online (Ojol) yang mangkal di di jalan Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat
Keberadaan Ojol di wilayah tersebut tak karena banyaknya penjual makanan secara online sehingga menjadi salah satu lokasi bagi para Ojol untuk menunggu orderan.
Tentu saja keberadaan Ojol tersebut membuat trotoar di menjadi sasaran bagi Ojol untuk memarkirkan kendaraan mereka sehingga mengganggu pejalan kaki yang melintas wilayah tersebut.
Erwansyah selaku Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat mengatakan bahwa penertipan Ojol tersebut bukanlah hal yang mudah.
“Gak bisa sendirian dalam menertibkan ojol ini. Perlu bantuan beberapa pihak. Kalo kita tindak saat ini mereka pergi, namun saat kita pergi mereka datang lagi. Kaya gebah lalat diatas bangkai ikan,” ujarnya Erwansyah.
Erwansyah menambahkan dalam mengatasi masalah ini langkah yang perlu dilakukan adalah membuang bangkai ikan tersebut agar lalat itu menghilang.
Perlu kerjasama dengan berbagai pihak dalam melakukan penertiban, salah satunya dengan merubah konsep tata letak tempat masyarakat untuk berjualan.
Banyak tempat usaha yang awalnya rumah tinggal dengan memanfaatkan halaman rumah yang menempel pada jalan atau saluran air.
"Dari situ kemudian menimbulkan banyaknya ojol yang parkir di atas trotoar," ungkapnya.
Masih dengan Erwansyah, bantuan dari pihak Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Sudin Citata), pihak Kecamatan serta Kelurahan setempat sangat diperlukan dalam menangani masalah ini.
Jangan sampai, fasilitas pejalan kaki yang telah dibangun dengan uang publik hanya berakhir untuk lahan parkir.
Kita harus bekerja sama, mulai dari pihak kelurahan, kecamatan sampai pihak Sudin Citata, semua harus kolaborasi. Kalau Dishub sendirian gak akan bisa.
Jangan sampai dengan penertiban atau pembenahan ini rakyat kecil seperti ojol yang dikorbankan.
Parkir liar memang harus ditertibkan, terlebih yang berada diatas trotoar, tapi pemerintah harus memberikan ruang pengemudi Ojol untuk mencari order.
Lihat juga video “Imlek Tahun 2022, Penerimaan Lilin di Klenteng San Bio Dibatasi”. (youtube/poskota tv)
Selain itu harus ada tempat khusus bagi para pengemudi untuk mengambil atau menunggu order.
Sistem operator dari tempat layanan jasa Ojol ini juga menambah kesemrawutan.
Biasanya para Ojol lebih cepat mendapatkan order bila berdekatan dengan rumah makan.
“Misal disediadakan lahan, para ojol juga pasti akan berdekatan dengan rumah makan, karena sistem operator biasanya yang paling dekat, itu yang dapat,” pungkasnya. (pandi)