ADVERTISEMENT
Jumat, 11 Februari 2022 14:21 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Besaran kapasitas itu menjadikan Bendungan Bener mampu mengairi lahan seluas 15.069 hektar dan mengurangi debit banjir hingga 210 meter kubik per detik.
Tak hanya itu, bendungan tersebut akan mampu menyediakan pasokan air baku hingga 1,60 meter per detik dan menghasilkan listrik sebesar 6 MW.
Tak tanggung-tanggung, proyek pembangunan Bendungan Bener ternyata memakan biaya APBN dengan total 2.060 Triliun.
Lantas, apa yang membuat warga menolak paksa pembangunan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas?
Bendungan Bener rupanya membutuhkan pasokan batu andesit sebagai material pembangunannya. Atas suruhan pemerintah, kebutuhan batu andesit itu diambil dari Desa Wadas.
Berdasarkan situs petisi, terungkap bahwa pembangunan Bendungan Bener akan mengeruk lahan warga Desa Wadas untuk penambangan batu andesit sebesar 145 hektare.
Tentu saja warga desa menolak keras penambangan andesit tersebut sebab dikhawatirkan merusak 28 titik sumber mata air warga.
Jika rusak, maka bisa dipastikan muncul bencana besar berupa rusaknya lahan pertanian yang berakibat pada hilangnya mata pencarian warga Desa Wadas.
Parahnya lagi, penambangan batu andesit bisa mengakibatkan longsor di Desa Wadas.
Apalagi, berdasarkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo 2011-2031, Kecamatan Bener, termasuk di dalamnya Desa Wadas, merupakan bagian dari kawasan rawan bencana tanah longsor.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT