JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Rencana penutupan pintu perlintasan Kereta Api (KA) di Jalan Letjend Supraptp atau tepanya di dekat area Stasiun Pasar Senen, Jakpus, mendapat penolakan warga sekitar.
Menurutnya, penutupan tersebut akan berakibat pada terganggunya aktivitas dan perekonomian warga.
“Disini banyak pekerja, banyak juga warga yang berdagang di dekat stasiun. Harapan kita jangan sampai ditutup karena sangat mengganggu aktivitas dan ekonomi”, ucap Dolianto (40), salah seorang warga Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Kamis (10/2/2022).
Ditambahkannya, bahwa selain mengganggu aktivitas dan ekonomi warga, penutupan tersebut juga akan berakibat menyulitkan akses warga Tanah Tinggi dan pengguna jalan lain.
“Kalau kita ke Senen itu hanya beberapa meter saja dari Johar baru. Tapi kalau ini nanti ditutup jadi jauh banget muternya, bisa sampe 6 kilometer .Itu mau jalan kaki atau naik kendaraan ya," keluhnya.
Sementara itu, Ketua RW01, Kelurahan Tanah Tinggi, Verry Yonevil mengatakan, bahwa pe
nutupan pintu perlintasan di lokasi tersebut akan menimbulkan permasalahan yang sangat kompleks.
Ditambhakannya, pada Oktober 2016 lalu, rencana penutupan ini juga pernah akan direalisasikan. Namun, karena banyak warga yang menolak akhirnya rencana penutupan dibatalkan.
"Dulu tahun 2016 pada bulan Oktober kita pernah menolak penutupan ini dengan berbagai pertimbangan. Dasarnya dulu UU Perkereta Apian tidak ada satu Pasal pun yang mengatakan penutupan sebidang untuk menyengsarakan masyarakat," kata Verry.
Mantan anggota DPRD DKI ini juga mempertanya alasan penutupan perlintasan yang disebut karena tingginya angka kecelakaan.
"Dari 2016 sampai sekarang gak ada yang tinggi. Kecuali misalnya ada orang gila yang lewat tengah rel saat kereta melintas ketabrak, dan itu bukan karena perlintasan kereta itu kejadiannya kan di tengah rel," ujarnya.
"Jadi boleh dibuka datanya seberapa tiggi angka kecelakaan, jadi jangan dibuat alasan ini ditutup karena tingginya angka kecelakaan, itu gak bisa begitu. Saya minta ini dipikir secara matang yang jelas kami warga Tanah Tinggi akan menolak dengan cara apapun," tantangnya. (cr10)