Produk Impor Kuasai Indonesia, Doni Monardo Pertanyakan Keberadaan Produk Lokal

Senin 07 Feb 2022, 17:14 WIB
Doni Monardo. (ist)

Doni Monardo. (ist)

Mati-matian Belanda dan Inggris berperang untuk menguasai perdagangan dunia.

“Bapak-ibu tahu, Manhattan kini salah satu kota megah dan kaya raya di Amerika Serikat, sementara Pulau Run begitu-begitu saja,” ujar Doni prihatin.

Belum lagi di bidang kayu, Indonesia sebenarnya penghasil kayu terbesar di dunia, karena punya hutan tropis yang sangat besar, sangat variatif, ada begitu banyak jenis kayu yang punya nilai ekonokmi tinggi.

Kayu-kayu yang mahal harganya itu antara lain ulin, merbau, meranti, ebony, bitti, dan lain-lain.

Sebagian jenis kayu itu nyaris punah antara lain ebony.

Untuk kayu jangka pendek, ada jabon, sengon, yang tumbuh singkat dan bisa panen dalam waktu lima sampai enam tahun.

"Cukup sudah kita ‘dijajah’. Tahun 70-an kita ‘dijajah’ Volvo, sekarang ‘dijajah’ Ikea. Ligna sudah nggak tahu di mana. Kita tak bisa tinggal diam," tambahnya.

Ada juga sektor perikanan yang luar biasa.

Indonesia punya potensi ikan tangkap sebanyak 12,6 juta ton setiap tahun.

Kalau harga 1 kilogram ikan sama dengan 1 dollar AS, maka ada potensi sebesar 12,6 miliar dollar AS.

Sementara, tidak semua jenis ikan hanya berharga 1 dolar per kg, tapi lebih mahal.

Misalnya ikan tuna yang bisa belasan bakan puluhan dollar per kilogram.

Berita Terkait
News Update