Kepincut Motor Murah, Warga Tangerang Jadi Korban Penipuan yang Dibelinya Lewat Facebook

Senin 07 Feb 2022, 17:41 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Malang nian nasib WT, seorang warga Kampung Bulak Santri, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang. Dirinya menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh orang yang mengaku oknum TNI bertugas untuk United Nation (UN).

Kejadian yang menimpa pria berusia 26 tahun ini bermula saat sang istri meminta sebuah motor padanya. Saat itu, dirinya berinisiatif untuk mecarikannya melalui iklan para penjual di media sosial Facebook.

Dirinya kemudian menemukan iklan di akun Facebook dengan nama Bento Barito. WT pun tertarik dengan motor matic jenis Honda Beat yang di pajang di akun tersebut dengan harga Rp 5,7 Juta.

WT pun lalu menghubungi nomor yang tertera di akun Facebook tersebut dengan maksud bertanya-tanya soal motor itu.

"Saya transaksi itu hari Sabtu (5/2/2022). Saya deal diangka Rp 5 juta," ujarnya, Senin, (7/2/2022).

Saat dihubungi penjual itu pun merespon cepat WT. Untuk meyakinkan WT, penipu ini pun memberikan identitasnya mulai dari KTP dan KTA dengan nama Prasetyo yang bekerja sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI). Beralamat di Perumahan Pondok Emas Lestari Blok Q nomor 14 RT 5 RW 6, Desa Pakuhaji, Namprah, Kabupaten Bandung Barat.

Penipu ini pun juga memberikan swafoto dengan menggunakan seragam khas TNI Personel Militer Perdamaian PBB bercorak loreng cokelat muda. Dengan kedok ini pun menumbuhkan kepercayaan WT.

"Dia kasih foto KTP pekerjaannya TNI. Awalnya saya sih curiga. Dia ngakunya TNI," kata dia.

Kecurigaan, WT pun sempat sirna setelah penipu ini kembali meyakinkannya dengan iming-iming mengirimkan motor tersebut baru kemudian dibayar. WT pun menyetujuinya.

"Saya tunggu sampe barangnya di-packing. Terus dia ngakunya udah di-packing-kan. Dia kasih resi (tanda bukti pengiriman barang). Pas saya cek terdaftar," katanya.

Barang tersebut dikirim dari Bandung Barat menggunakan jasa pengiriman Indah Cargo ke alamat WT di Karang Tengah berdasarkan resi yang terimanya. Setelah yakin, WT pun mentransfer uang sebesar Rp 5 Juta ke rekening bank atas nama Evi Irma Maulidiya Yuliantina.

"Akhirnya saya transfer kan. Uang itu saya kumpulin dari kerja sama jual emas. Emang motor itu buat istri saya niatnya," kata WT.

WT baru menyadari dirinya tertipu setelah ditelpon oleh seseorang yang mengaku petugas jasa pengiriman tersebut. Orang itu, menginformasikan kalau motor itu bermasalah.

"Nomor mesin enggak sesuai dengan surat kendaraan katanya. Kata dia motor disita sama polisi di Karawang. Saya disuruh konfirmasi ke penjual. Saya ditunggu 5 menit," ungkapnya.

Namun, saat dikonfirmasi penjual itu pun tidak merespon. WT pun mengkonfirmasi ke petugas jasa pengiriman itu kalau penjual motor tak merespon.

Namun WT pun curiga. Sebab, foto di profil WhatsApp petugas jasa pengiriman itu sama dengan penjual motor. WT pun geram.

"Saya bilang ke petugas itu kok foto profilnya sama dengan penjual motor. Dia marah, terus bilang selesaikan di kepolisian saja. Saya bilang iya. Terus nomor saya di blokir (oleh petugas jasa pengiriman)," kata WT.

Lalu, nomornya pun juga diblokir oleh penjual motor tersebut. Dari sanalah, WT sadar kalau dirinya tertipu.

WT sempat melacak penjual tersebut dari identitas yang diberikan. Hasilnya di Facebook ternyata banyak orang yang juga tertipu.

"Saya lacak fotonya di google lens. Terus dapet Facebooknya dengan nama Arip Prasetyo. Disana banyak yang berkomentar di Facebook-nya kalau mereka kena tipu oleh orang ini," katanya.

Dirinya pun mengaku ikhlas atas peristiwa ini. Namun, WT berharap polisi segera menindak kasus ini. Sebab, dari hasil penelusurannya banyak orang yang juga kena tipu oleh orang tersebut.

"Saya niatnya mau lapor polisi. Tapi saya bingung alurnya. Saya berharap aja orang ini ditangkep, udah banyak yang ketipu ternyata," pungkasnya.

Poskota coba menelusuri nomor milik penipu dagang online tersebut. Saat ditelusuri, akun tersebut merespon Poskota dan masih melancarkan aksi penipuan dengan modus yang sama. (Muhammad Iqbal)

Berita Terkait

News Update