JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi VII DPR RI sekaligus Wakil Ketua Fraksi PKS, Mulyanto, meminta pemerintah menggencarkan operasi pasar guna menanggulangi kekosongan persediaan minyak goreng di berbagai daerah.
Ia menilai kebijakan pemerintah tentang penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng belum efektif karena tidak diikuti dengan persediaan yang cukup. Bahkan di beberapa tempat dilaporkan persediaan minyak goreng kosong selama beberapa hari.
"Artinya ada pihak yang sengaja tidak mau mematuhi kebijakan pemerintah dengan cara menahan stok. Produsen minyak goreng tidak berkenan melepas persediaan minyak karena harga jual dinilai kurang menguntungkan," kata Mulyanto kepada Poskota, Jumat (4/2/2022).
Minyak goreng curah dengan harga HET sebesar Rp11.500 per liter nyaris tidak ditemui di pasar. Beberapa warung-warung kelontong maupun agen dan sejumlah pasar tradisional tidak memiliki pasokan minyak goreng jenis curah.
Lihat juga video “Imlek Tahun 2022, Penerimaan Lilin di Klenteng San Bio Dibatasi”. (youtube/poskota tv)
Kondisi pasar yang mengkhawatirkan itu berpotensi menghentikan perputaran perdagangan minyak goreng. Mulyanto meminta pemerintah menindak tegas para pedagang yang coba-coba mengakali penjualan kebutuhan pokok tersebut.
"Pemerintah harus mengambil langkah tegas. Lakukan operasi pasar di berbagai tempat dan beri sanksi tegas kepada produsen nakal yang tidak patuh pada kebijakan," kata Mulyanto.
Lebih lanjut Mulyanto meminta pemerintah segera turun ke lapangan untuk memastikan kebijakan satu harga dan persediaan minyak goreng aman.
"Menteri Koordinator Bidang Perekonoman Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi harus turun tangan mengatasi masalah ini. Keduanya jangan sekadar membuat kebijakan namun harus dapat memastikan diterapkannya kebijakan tersebut di pasar," tegasnya.
Mulyanto menegaskan pemerintah wajib melaksanakan operasi pasar. Hal ini untuk memastikan seluruh daerah menjalankan kebijakan satu harga dan pasokan minyak goreng aman.
"Ketika sudah diumumkan harga turun, dan ternyata barangnya tidak ada, ini kan repot. Jangan sampai terkesan di masyarakat pernyataan menteri hanya hoaks atau sekedar PHP (pemberi harapan palsu)," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menerapkan kebijakan satu harga minyak goreng Rp14 ribu per liter. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonoman Airlangga Hartarto menegaskan, per 1 Februari 2022, harga minyak goreng di seluruh Indonesia sudah mengikuti ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET), dimana harga dipatok di Rp14 ribu untuk yang premium, Rp13.500 untuk yang packing sederhana, dan Rp11.500 yang curah.(*)