Sinyal Pemulihan Ekonomi Indonesia Makin Nyata karena inflasi global naik. (Foto: ekon.go.id)

NEWS

Menko Airlangga Ungkap Inflasi Global Naik, Sinyal Pemulihan Ekonomi Indonesia Semakin Nyata

Jumat 04 Feb 2022, 17:50 WIB

POSKOTA.CO.ID – Meningkatnya aktivitas ekonomi dunia mendorong naiknya harga-harga komoditas esensial dan berdampak terhadap kenaikan inflasi global karena permintaan pasar yang tinggi.

Oleh karena itu, Pemerintah terus menjaga tren pemulihan ekonomi nasional dengan mencermati berbagai risiko pencapaian inflasi 2022, termasuk yang berasal dari imported inflation.

"Dana Moneter Internasional (IMF) dalam publikasi terbaru World Economic Forum, yang dirilis Januari 2022 juga menyampaikan bahwa kenaikan inflasi merupakan salah satu faktor risiko pemulihan ekonomi di 2022," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/2/2022).

Menurut Menko Perekonmian, di Indonesia, inflasi Januari 2022 tercatat sebesar 2,18 persen (year on year/yoy). Secara bulanan, inflasi Januari 2022 sebesar 0,56 persen (month to month/mtm). Inflasi Januari 2022 merupakan tertinggi pada periode yang sama sejak 2019.

Capaian Inflasi Januari 2022, dipengaruhi oleh pergerakan pada seluruh komponen inflasi dengan komponen inti menjadi penyumbang andil tertinggi terhadap inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari yakni sebesar 0,27 persen. Inflasi inti sebesar 0,42 persen (mtm) dan merupakan tertinggi sejak Agustus 2019.

Sementara secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 1,84 persen dan juga tertinggi sejak September 2020. Peningkatan inflasi inti pada Januari 2022 terutama disebabkan adanya peningkatan harga komoditas ikan segar, mobil, tarif kontrak rumah dan sewa rumah.

Inflasi Volatile Food (VF) tercatat sebesar 1,30 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi VF bulan sebelumnya sebesar 2,32 persen (mtm) maupun rerata historis bulan Januari empat tahun terakhir sebesar 1,66 persen (mtm).

“Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia maupun Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah untuk memitigasi berbagai tantangan pencapaian inflasi 2022 baik yang berasal dari global maupun domestic,” ungkapnya.

“Penguatan program kerja dan strategi kebijakan pengendalian inflasi di level daerah menjadi strategis dalam mendukung pencapaian inflasi nasional tetap terkendali di tengah risiko-risiko yang dihadapi,” jelasnya.

Sinyal optimisme pemulihan ekonomi terus bertambah khususnya terlihat dari sektor manufaktur yang semakin menggeliat.

Terbukti, pada Laporan purchasing managers’ index (PMI) yang diterbitkan IHS Markit, output sektor manufaktur Indonesia kembali di posisi ekspansif sebesar 53,7 pada Januari 2022, lebih tinggi dari Desember 2021 yang mencapai 53,5.

Dengan demikian, sektor manufaktur melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut dan masih mengungguli beberapa negara ASEAN seperti Thailand (51,7), Filipina (50,0), dan Myanmar (48,5).

“Kinerja sektor manufaktur yang terus terekspansif perlu diapresiasi. Pemerintah juga akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan,” tutup Menko Airlangga.

Tags:
aktivitas ekonomi dunia meningkatkenaikan inflasi globalpemulihan ekonomi nasionalimported inflation- Menteri Koordinator Bidang PerekonomianAirlangga Hartarto

Administrator

Reporter

Administrator

Editor