Karikatur Sental-Sentil: Bisa jadi, Duet Capres Bagaikan Tembang Kenangan. (karikaturis: poskota/arief's)

Sental-Sentil

Bisa jadi, Duet Capres Bagaikan Tembang Kenangan

Senin 17 Jan 2022, 13:49 WIB

“KAKEK nggak daftar ikut duet?” tanya cucu kepada kakeknya.

“Duet? Masanya sudah lewat. Sekarang tidak muda lagi untuk ikutan duet,” jawab sang kakek.

“Loh ini duet lomba lagu tembang kenangan kek yang diadakan di RW kita. Pesertanya seusia kakek juga,” tambah cucunya.

“Wahh.. kalau gitu boleh juga nanti kakek ikut daftar.”

“Nanti akan dinobatkan duet terbaik, terpopuler pilihan warga.Jadi setiap warga akan memilih pasangan duet mana yang terbaik,” kata cucu.

Kakek menjelaskan. Lain lagi dengan duet  capres /cawapres, meski masih dua tahun lagi, sudah mulai ramai dimunculkan oleh relawannya.

Sejumlah lembaga survei juga telah melakukan simulasi duet capres-cawapres 2024 pilihan rakyat. Ada yang memasangkan duet Prabowo-Anies, Prabowo-Sandi, Prabowo-Puan, Prabowo-Ganjar, Prabowo-Ridwan Kamil. Ada juga simulasi duet Puan-Anies, Puan-AHY, Anies- AHY, Anies-Sandiaga. Masih banyak simulasi duet capres yang diunggulkan seperti Ganjar-Erick Thohir, Airlangga-Anies, Airlangga-Ganjar, Airlangga-Sandi.

Dari simulasi duet yang sudah digelar kepada publik, terlihat menempatkan ketua umum parpol sebagai capres seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto. Ada juga Puan dan AHY yang masuk radar capres, selain sebagai cawapres.

Dua kepala daerah, Anies dan Ganjar masih diunggulkan, dipasangkan dengan siapa saja masih mendulang elektabilitas, begitupun jika diputar dan ditukar posisinya, apakah sebagai capres maupun cawapres.

Ini simulasi hasil survei saat ini. Elektabilitas juga masih terus berubah. Ada kecenderungan, semakin populer seseorang, elektabilitas akan ikut terkerek.

Meski, elektabilitas belum sepenuhnya menjamin tingkat keterpilihan.

Hasil survei para pakar berpendapat bahwa pasangan berlatar belakang kepala daerah dengan berlatar belakang partai politik, cocok dijagokan dalam pilpres 2024 mendatang.

Tentu, figur dimaksud harus memenuhi sejumlah syarat yang diharapkan publik seperti memiliki integritas, visi dan intelektualitas, serta track record (rekam jejak) yang baik dan mumpuni.

Usia ideal yang diharapkan antara 51- 60 tahun. Ini terbanyak pilihan pakar, berikutnya di rentang usia 41-50 tahun.

Tetapi semuanya kembali kepada pilihan rakyat. Boleh jadi seseorang memenuhi semua persyaratan, tetapi tidak ada yang mengusungnya sebagai capres/ cawapres.

Bisa jadi seseorang memiliki elektabilitas sangat tinggi. Dalam setiap hasil  survei namanya selalu muncul paling atas, tetapi parpol tidak tergoda untuk menjagokannya. Perkembangan situasi masih terus dinamis, siapa yang akan diduetkan. Tapi bisa saja pasangan duet terulang, bagaikan tembang kenangan.

“Yang pasti, jalan panjang masih berliku. Begitu cucuku”

“Betul juga ya kek masih lama” celetuk cucunya.

Lihat juga video “Komedian Fico Fachriza jadi Tersangka Kasus Penyalahgunaan Narkoba”. (youtube/poskota tv)

“Yang sudah pasti duet lomba lagu tembang kenangan segera digelar di RW kita,” tambah kakek.

“Lantas kakek akan berduet dengan siapa?”

“Itu rahasia. Tunggu tanggal mainnya” jawab kakek dengan senyum dikulum.

Wah.. kayak duet capres saja , tunggu waktunya. (jokles)

Tags:
Sental-SentilDuet CapresTembang KenanganPrabowo SubiantocapresCapres-Cawaprespilpres 2024Anies BaswedanAirlangga Hartartoganjar pranowo

Administrator

Reporter

Administrator

Editor