ADVERTISEMENT
Kamis, 13 Januari 2022 08:00 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meta mengeluarkan surat penghentian ini dan mengatakan pihaknya telah berbagi informasi tentang hal ini dengan lembaga penegak hukum.
Pemantauan Lewat Media Sosial
Penyelidik Meta mengatakan perusahaan sewaan ini akan mengumpulkan informasi tentang pengguna dan seringnya mereka menggunakan akun palsu untuk mendapatkan kepercayaan calon korban dan menipu mereka untuk menginstal perangkat lunak yang membahayakan perangkat calon korban.
Peretas kemudian dapat mengakses kata sandi, foto, video, dan pesan pengguna.
Mereka juga dapat mengaktifkan kamera dan mikrofon tanpa sepengetahuan pengguna.
Pertarungan Meta dengan perusahaan mata-mata sewaan ini terjadi di tengah perang melawan industri pengawasan siber oleh perusahaan teknologi AS, anggota parlemen, dan pemerintahan Presiden Joe Biden.
Kasus yang belakangan ramai adalah perusahaan spyware Israel yakni NSO Group, yakni perusahaan di balik spyware Pegasus, yang mendapat kecaman dalam beberapa bulan terakhir.
Meta sudah mengambil tindakan hukum terhadap NSO atas laporan bahwa mereka mengeksploitasi bug di layanan pesan WhatsApp untuk menginstal malware untuk memata-matai.
Facebook sendiri belakangan ini telah menghadapi meningkatnya pemeriksaan terhadap mereka.
Yang terbaru datang dari pengungsi Rohingya yang menuntut perusahaan tersebut telah berperan dalam memperkuat ujaran kebencian yang mengarah pada pembantaian terhadap kelompok minoritas muslim di Myanmar. ***
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT