Bagi Mommya ASF sendiri pun perubahan itu sangat dirasakan, khususnya mental. Peralihan antara tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga hingga harus kembali bekerja dan mengurus keempat anaknya tidaklah mudah.
Penulis asli kisah Layangan Putus ini mengaku harus putar otak dan membagi fokus antara perannya sebagai orang tua dengan perannya sebagai orang tua tunggal di rumah. Terlebih anak-anaknya cukup sering ikut bekerja dengannya sehingga ia harus bisa membagi fokus.
Dalam menjalani proses adaptasi kehidupan baru itu, diakui Mommy ASF bahwa ia harus selalu memberikan pengertian kepada anak-anaknya tentang dirinya yang harus bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan hidup.
Satu hal yang sangat disyukuri Mommy ASF adalah memiliki anak-anak yang mau mengerti kondisi maminya.(*)
