ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Harga minyak goreng hingga kini kian melambung membuat kaum emak-emak dan para pedagang kecil menjerit.
Akibatnya, puluhan ribu pemilik warteg yang tergabung dalam Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) mengancam akan menaikkan harga dagangannya jika sampai akhir Januari ini harga minyak goreng tidak kunjung turun.
Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, melambungnya harga minyak goreng yang sudah berlangsung cukup lama, sejak beberapa bulan terakhir, sangat memberatkan usaka kecil mikro dan menengah (UMKM), termasuk ibu-ibu rumah tangga.
"Saya mendapatkan banyak keluhan masyarakat mengenai mahalnya harga minyak goreng ini. Ini aneh karena momentum Natal dan Tahun baru juga sudah lewat, tapi kok hingga saat ini harga minyak goreng masih cukup tinggi," ujarnya, Selasa (11/1/2022).
Saat ini, harga minyak goreng eceran rata-rata sekitar Rp20.900.
Namun, harga di sejumlah daerah berbeda-beda, ada yang tembus Rp25.000-26.000/kg.
Gus Muhaimin mengatakan bahwa mahalnya harga minyak ini memang dipengaruhi harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) internasional.
Kendati begitu, harus ada solusi cepat agar harga minyak goreng kembali stabil.
Misalnya dengan operasi pasar atau langkah-langkah strategis lainnya.
"Ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama, kasihan rakyat kecil. Mereka baru mencoba bangkit setelah lama hidup dalam kesulitan karena pandemi, ini baru mencoba bangkit sudah harus dihadapkan pada masalah mahalnya harga minyak goreng. Mohon pemerintah segera mengambil Tindakan nyata yang bisa menekan harga minyak goreng,” urainya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT