JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus Covid-19 varian Omicron yang menular secara masal di wilayah RW 002, Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat dipastikan dari transmisi lokal.
Hingga saat ini, setidaknya ada 36 warga dari 4 RT di RW002 Kelurahan Krukut yang terjangkit Omicron. Akibatnya, 4 RT di RW002 harus di 'Lockdown' agar penyebaran Omicron tidak semakin meluas.
"Ini transmisi lokal karena berawal dari kasus, kasus yang pertama diketahui tidak mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri, berarti transmisi lokal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia saat dihubungi wartawan, Senin (10/1/2022).
Dwi menyampaikan, kasus pertama Omicron di Kelurahan Krukut terdeteksi dari salah seorang Ibu berinisial R (55) setelah melakukan perjalan ke luar kota.
Setelah kembali dari luar kota, R mengalami gejala dan berinisiatif melakukan pemeriksaan tes Covid-19 di Rumah Sakit Taman Sari pada tanggal 1 dan 2 Januari 2022.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, Ibu R terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah dilakukan cek laboratorium ternyata R positif terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.
"Yang diketahui paling awal si ibu R ini kemudian tracing diteruskan dan kemudian kepada semua yang pernah berkaitan yang semuanya tinggal juga di daerah Krukut tersebut kita lakukan tracing yang diperluas," terang Dwi.
Secara terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman meyakini sudah banyak masyarakat di tanah air yang terjangkit kasus Omicron dari transmisi lokal.
Namun, karena angka vaksinasi yang sudah tinggi dan berdampak meningkatnya kekebalan tubuh sehingga varian Omicron tidak terlalu dirasa gejalanya oleh masyarakat.
"Bukan karena omicronnya itu ringan tapi jumlah orang yang punya imunitas lebih banyak sehingga ini bersikulasi diantara mereka sehingga banyak yang tidak menyadari terinfeksi," ujarnya saat dihubungi kemarin.
Selain itu, keterbatasan testing pada varian Omicron juga mengakibatkan lemahnya deteksi pada transmisi lokal.
"Yang ada di masyarakat ini kan yang ada di level komuniti transmition, hingga saat ini karena keterbatasan deteksi kita yang artinya yang ditemukan dan yang ada di masyarakat jauh lebih banyak yang ada di masyarakat," pungkasnya. (yono)