JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dua oknum anggota Mabes Polri tersangka kasus dugaan pengeroyokan dua remaja segera menjalani pemeriksaan.
Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, segera menjalani pemeriksaan lanjutan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi menyampaikan pihaknya menjadwalkan pemeriksaan lanjutan kepada T dan S atas kasus dugaan pengeroyokan pada pekan depan.
"Untuk harinya saya lupa, tapi pastinya minggu depan," ucap Ahsanul kepada wartawan, Minggu (9/1/2022).
Kendati demikian, dirinya belum dapat memastikan apakah hasil pemeriksaan lanjutan itu bakal menentukan T dan S yang disangkakan pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan, akan ditahan atau tidak.
Sebab, sejak ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pengeroyokan terhadap remaja berumur 15 dan 18 tahun warga Kelurahan Bidara Cina, hingga kini T dan S tak ditahan.
"Saya belum bisa menentukan, nanti kita lihat hasilnya," ujarnya.
Terkait satu warga sipil berinisial J yang juga rekan dua anggota Mabes Polri dan ikut jadi tersangka, Ahsanul menuturkan juga aka menjadwalkan pemeriksaan.
Ketiganya jadi tersangka atas kasus dugaan pengeroyokan yang menyebabkan dua remaja warga Bidara Cina luka pada 11 November 2021 sekira pukul 01.30 WIB lalu.
"Akan dipanggil juga, statusnya tetap tersangka," tutur Ahsanul.
Dikabarkan sebelumnya, ketika Kombes Pol Erwin Kurniawan masih menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Timur, dia menyampaikan kronologis ihwal dua anggota polisi yang diduga mengeroyok dua remaja di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.
Kata Erwin, kejadian pengeroyokan berawal saat salah seorang anggota polisi ingin menengok saudaranya di Bidara Cina, pada Kamis (11/11/2021).
Namun, jalan menuju saudaranya itu masih ditutup portal.
Lantas mobil anggota polisi tersebut, berhenti di samping portal.
Lalu, datang 15 orang menghampiri, salah satu di antaranya memecahkan kaca mobil itu.
"Enggak nanya, enggak apa, (mereka) langsung berkerumun dan langsung mecahin kacanya dan mereka lari," ujar Erwin, kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Polisi masih mendalami alasan 15 orang berkerumun dan satu orang di antaranya memecahkan kaca mobil anggota polisi tersebut.
Kendati demikian, dalam laporan polisi, disebutkan juga bahwa mobil pelaku telah menabrak gapura di lokasi.
Setelah kaca mobilnya pecah, dua anggota polisi itu berpindah lokasi.
Namun, tak berselang lama, mereka kembali datang.
"Pelaku datang lagi. Di dekat situ nongkronglah anak-anak, mereka akhirnya dipukuli, termasuk AI dan AZ (korban)," pungkas Erwin. (ardhi)