JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Bagi umat Islam, hari Jumat merupakan saat yang istimewa. Di hari itulah, setiap Jumat, diwajibkan salat berjamaah pada tengah siang hari.
Maka, tak heran, seluruh jagat raya akan sambung-menyambung terjadi salat berjamah, dari ujung timur hingga ujung barat, dan karena bumi bulat, dimungkinkan ibadah itu akan bersambung-sambungan tiada henti dalam seharian itu.
Hari Jumat itu, seluruh jagat raya berdoa, sambung menyambung, karena bacaan-bacaan dalam salat adalah doa-doa dan bacaan-bacaan baik.
Dan, hari Jumat disebut secara khusus oleh Allah swt di dalam Alquran, yakni termuat sebagai Surat Al Jumu’ah (surat 62). Dan ternyata di Surat Al Jumu'ah 9-10, selain seruan ibadah, juga memuat adanya etos kerja Islami di hari Jumat. Diperintahkan untuk mensegerakan menghentikan muamalah, untuk salat Jumat, dan setelah salat dilaksanakan diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk mencari karunianya, serta mencari keberuntungan.
Di dalam Surat Al Jumu’ah ini umat Islam diminta untuk menyegerakan menjalankan Salat Jumat dan meninggalkan pekerjaan pekerjaan, perniagaan, dan segera menuju tempat ibadah.

Alquran, Surat Al Jumu'ah 9, seruan untuk salat Jumat, segera meninggalkan muamalah. (ist)
Lantas, setelah Salat Jumat dianjurkan untuk bertebaran di muka bumi untuk mencari karunia Allah swt, dan keberuntungan.
Jadi, di Hari Jumat, ada dua ayat yang terdapat pada Surat Al Jumu’ah terkait Salat Jumat tersebut penting kiranya selalu diresapkan, dan diamalkan, sebagai etos kerja Islami.
Itulah sebabnya, di kalangan NU, dua ayat yang selalu dibaca oleh muazdin di kalangan jamaah NU, sebelum adzan kedua dimumandangkan.
Yakni, dibacakan menjelang khatib naik mimbar, biasanya muadzin sambil memegang tongkat, yang kemudian diberikan kepada khatib.
Dua ayat tesebut terdapat pada ayat ke-9 dan ke-10 yang isinya menekankan kepada umat Islam, sebelum dan sesudah Salat Jumat.

Alquran, Surat Al Jumu'ah ayat 10, seruan untuk berteberan di muka bumi sehabis salat Jumat, untuk mencari karunia Allah swat, dan supaya beruntung. (ist)
Pada ayat ke-9, paling tidak ada dua perintah penting sebelum waktu Salat Jumat tiba, yakni adanya seruan sebelum salat, dan segera meninggalkan jual beli (perniagaan) atau pekerjaan.
Berikut ayat dan terjemahannya:
Dalam penjelasan di dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan tentang bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah olehmu jual beli, bila salat telah diserukan.
“Karena itulah maka para ulama sepakat bahwa haram melakukan jual beli sesudah azan kedua.”
Yaitu kamu tinggalkan jual beli dan kamu bergegas untuk mengingat Allah dan salat adalah lebih baik bagimu, yakni bagi kehidupan dunia dan akhiratmu, jika kamu mengetahui.
Berikutnya, ayat ke-10 Surat Al-Jumu'ah.
Kemudian pada ayat ke-10 Surat Al-Jumu'ah, disebutkan setelah selesai Salat Jumat, umat Islam dianjurkan bertebaran di muka bumi untuk mencari karunianya.
Selain itu juga diperintahkan untuk selalu mengingat Allah swt, agar beruntung.
Firman Allah Swt.:
{فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ} Apabila salat telah ditunaikan. (Al-Jumu'ah: 10). Maksudnya, apabila salat (Jumat) `ty.,r-0,bbbb,m telah diselesaikan.
{فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ}
"...maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah." (Al-Jumu'ah: 10)
Setelah mereka dilarang melakukan transaksi sesudah seruan yang memerintahkan mereka untuk berkumpul, kemudian diizinkanlah bagi mereka sesudah itu untuk bertebaran di muka bumi dalam rangka mencari karunia Allah, seperti apa yang dilakukan oleh Irak ibnu Malik r.a. apabila dia telah selesai dari salat Jumatnya, maka ia berdiri di pintu masjid, lalu berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أجبتُ دعوتَك، وصليتُ فريضتك، وانتشرت كما أمرتني، فَارْزُقْنِي مِنْ فَضْلِكَ، وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Ya Allah, sesungguhnya aku menyukai seruanmu, dan aku telah kerjakan salat yang Engkau fardukan serta aku akan menebar sebagaimana yang telah Engkau perintahkan, maka berilah daku rezeki dari karunia-Mu, dan Engkau adalah sebaik-baik Pemberi rezeki.
Riwayat Imam Ibnu Abu Hatim:
Telah diriwayatkan pula dari sebagian ulama Salaf bahwa ia pernah mengatakan, "Barang siapa yang melakukan jual beli pada hari Jumat sesudah menunaikan salat Jumat, maka Allah Swt. akan memberkahi jual belinya sebanyak tujuh puluh kali, karena ada firman Allah Swt. yang mengatakan:
{فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ}
'Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah' (Al-Jumu'ah: 10).
Ayat ini dituntaskan dengan janji Allah swt soal keberungan dengan diawali banyak-banyak mengingat asma Allah swt, yakni berbunyi: ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
(win)