JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wilayah Jakarta Utara setiap tahun semakin mengikuti tren wilayah Jakarta lain, dengan pembangunan yang semakin berkembang dan itu terlihat banyaknya bangunan megah.
Cilincing, salah satu kawasan cukup beken di Jakarta Utara, memiliki keunikan di samping kemajuan kota yang semakin mempersempit kehidupan keluarga Bapak Nanang, yang secara ekonomi sangat terbatas.
Hal ini terbukti ketika tim PosKota.co.id berkunjung ke rumah yang ditempati oleh keluarga Bapak Nanang (40), yang merupakan seorang nelayan di kawasan tersebut, Selasa (4/1/2022).
Maklum, Cilincing terkenal dengan kawasan pesisir pantai utara Jakarta, sehingga banyak warga yang berkemampuan terbatas, sangat bergantung pada hasil tangkapan laut.
Tak terkecuali bapak Nanang, yang harus menghidupi 8 orang termasuk dirinya, dari penghasilan kerja kerasnya itu, yang terkadang bagus, kadang tidak sama sekali.
Rumah yang berada persis di depan kali tersebut dihuni oleh keluarga Bapak Nanang dan Ibu Sitiqoriah (38) serta ke 5 anaknya yang masih kecil MD (14), LH (13), MA (12), MZ (4) dan MR (2) serta ada pula nenek Rosiyatun (58) yang berkumpul semua dalam satu rumah.
"Di sini tinggal berdelapan sama mama saya tinggal di sini juga," ungkap ibu Sitiqoriah.
Dalam keseharianya, keluarga tersebut ditopang oleh Nanang, seorang ayah yang bekerja sebagai nelayan kapal ikan.
Namun pekerjaanya sebagai nelayan ikan masih bisa dibilang kurang untuk kehidupan sehari-hari.
Sekali berlayar Nanang hanya mendapatkan uang sebesar Rp 150.000, itupun jika cuaca dalam keadaan baik.
Untuk makan sehari-hari, ia harus membeli lauk karena di rumah tidak ada gas dan juga peralatan masak.
Seharinya mereka makan hanya dua kali, dan itupun harus berbagi dengan 8 orang yang tinggal di rumah tersebut.
"Ya gitu kita makan beli ka itupun sedikit harus di bagi ramai ramai satu rumah, ya paling saat ini yang kita butuhkan sembako, susu obat obatan dan juga pakaian layak pakai"
Lanjutnya, ia menjelaskan kepada Poskota.co.id, bahwa keluarganya sangat membutuhkan susu karena anaknya MZ tidak mau makan nasi sejak ia kecil.
"Salah satu yang penting bantuan susu untuk anak mas, karena MZ gak mau makan nasi dari kecil, kalo makan nasi suka muntah, nginjek nasi aja nangis"
MZ merupakan salah satu putra kecilnya yang berumur 4 tahun, saat Poskota.co.id sambangi rumahnya, ia sering kali keluar masuk sembari sedikit menggoda dan menyapa tim kami yang berada di lokasi.
Terlihat memang seluruh anak dari keluarga Bapak Nanang dan Ibu Sitiqoriah lebih kurus dari anak seumuran pada umumnya, bahkan dua anak lakinya terlihat badanya sangat kurus.
Ibu Sitiqoriah pun saat di kunjungi terlihat sangat kurus, ia menceritakan bahwa anaknya memang jika main hanya di bantaran kali depan rumahnya saja.
"Iya paling main di sini di depan ga ada tempat lagi udah, paling di dalem udah di tutup pintu," ujarnya.
Sitiqoriah menceritakan, bahwa saat ini ia membutuhkan bantuan dalam segi sembako, susu, obat obatan ataupun juga pakaian yang layak pakai untuk keluarganya. (CR11)