Suami cap apa Mukadi (30), dari Blora (Jateng) ini. Bikin usaha bersama istri, tapi Armaningsih, 22, cuma direken buruh dan suami kerjanya selingkuh.
Di kantor Armaningsih tak diakui sebagai istri. Tapi giliran istri minta cerai, malah menyuruh teman-teman menculik dengan bayaran Rp 50 juta.
Yang namanya istri adalah belahan jiwa seorang suami. Jelek seperti Limbuk atau cantik macam pesinetron sejuta episode, tetap harus disayang dan diakui bahwa ini ibunya anak-anak.
Banyak lho istri jelek tapi ngrejekeni, maka suami harus bersyukur.
Sebab berkat istri yang bertangan adem, bikin usaha apapun maju. Jadi janganlah disia- siakan, terkutuk jadi kampretlah suami yang kejam pada bini.
Mukadi dari Kradenan Kabupaten Blora, layak dikutuk jadi kampret tersebut.
Soalnya dia kejam luar biasa pada istrinya.
Bikin usaha bersama bisnis online dengan mempekerjakan sejumlah orang, tapi karyawan tak tahu bahwa Armaningsih sebetulnya istri juragan sendiri.
Penampilannya memang tidak cakep-cakep amat, tapi bertangan adem. Buktinya dia seminggu saja tak aktif dalam usaha omset perharinya turun tinggal Rp1 juta.
Tapi setelah digeber Armaningsih, omset naik lagi sehari sampai Rp3-4 juta.
Tapi Mukadi memang suami yang tak pandai bersyukur di muka bumi.
Ketika usahanya sedang jaya, justru uang dihambur-hamburkan untuk koleksi WIL.
Katanya biar bini jelek, tapi di luar bisa ngeteng cewek-cewek cakep mirip Dian Sastro, Wulan Guritno atau Angelina Sondakh eks anggota DPR (Demokrat).
Prinsipnya: ada uang, bisa digoyang itu barang!
Paling menyakitkan, suami lain jika punya WIL ngumpet-ngumpet, Mukadi malah ditunjuk-tunjukkan pada istri, bagaimana Armaningsih tak mendadak liver (baca: sakit hati).
Gara-gara inilah Armaningsih berulangkali minta cerai, tapi tak digubris.
Sebab Mukadi tahu, istrinya ini meski jelek tapi ngrejekeni.
Biar muka ancurrr.... tapi bikin pendapatan sempulur (tanpa putus) sehingga tak perlu nempur.
Sebetulnya karena ingat anak, Armaningsih masih mencoba bertahan, karena hadits Nabi mengatakan: innaloha ma’a shobirin (sesungguhya Allah selalu bersama orang yang sabar).
Tapi dosa-dosa Mukadi makin bertambah saja.
Terakhir Armaningsih memperoleh data dari sumber yang layak dipercaya, mungkin Wikileaks, bahwa selingkuhan suaminya ada 10 orang.
Dana perusahaan banyak dihibahkan ke para WIL tersebut.
Enak saja, istri yang kerja banting tulang, kok duitnya dipakai modal “banting-bantingan” dengan perempuan lain.
Kelakuan suami macam begini harus segera dihentikan.
Bagaimana caranya? Tanpa pakai klarifikasi-klarifikasian, esok paginya diam-diam Armaningsih daftarkan gygatan cerai ke Pengadilan Agama Blora.
Apa alasan menggugat cerai suami? “Dia kerjanya selingkuh melulu pakai dana perusahaan," jawab Armaningsih polos.
Beberapa hari kemudian Mukadi kaget karena dapat panggilan dari Pengadilan Agama Blora.
Dia marah pada istrinya, agar mencabut kembali gugatan itu.
Tapi Armaningsih bergeming, dan Mukadi mulai pusing.
Dia putar otak bagaimana caranya agar istrinya membatalkan niatan bercerai itu.
Sebab meski istri tampangnya jelek, tapi seperti sering dikatakannya: ngrejekeni.
Diam-diam sejumlah temannya untuk menculik Armaningsih dan diserahkan padanya dalam kondisi hidup. Dengan iming-iming uang Rp 50 juta, misi rahasia suami gila itu berhasil.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek, Polisi Ciduk 27 Orang”. (youtube/poskota tv)
Armaningsih berhasil diserahkan kepada suaminya dalam kondisi terikat macam maling ayam ketangkep.
Dengan mobil lalu dibawa ke Randublatung untuk disekap dan diintimidasi.
Untung orangtua Armaningsih segera tahu penculikan tersebut, sehingga langsung lapor ke Polsek Kradenan.
Polisi pun segera bergerak. Armaningsih berhasil diselamatkan, sementara Mukadi dan 3 temannya pelaku penculikan ditangkap dan ditahan.
Obyekan Rp 50 juta belum dibelanjakan sudah ditangkep polisi. (GTS)