JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 21 SPKLU bakalan dibangun PLN di Bali sebagai dukungan KTT G20 2022 mendatang.
Pembanggunan 21 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru ini ditujukan untuk menunjang pagelaran KTT G20 di Bali pada Oktober 2022 di berbagai lokasi strategis.
Sesuai tema KTT G20 yakni transisi ke energi bersih, PLN akan menggunakan kesempatan ini untuk showcase penggunaan mobil listrik yang nantinya akan menjadi slah satu simbol utama KTT G20.
Untuk mempersiapkan pagelaran tersebut, PLN membangun 21 unit SPKLU bertipe fast charging dengan 12 diantaranya bertipe 25 kilo Watt (kW) dan 9 unit lainnya bertipe 50 kilo Watt (kW) pada 15 shelter di Bali yang ditargetkan akan rampung pada Maret 2022.
Kementerian BUMN melihat pulau dewata Bali menjadi kawasan ideal untuk mendorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“Terkait dengan pelaksanaan KTT G20 menjadi satu kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita memang memiliki komitmen untuk mendorong penurunan emisi,” kata Pahala Nugraha Mansury selaku Wakil Menteri BUMN I pada acara peresmian SPKLU di Rumah Kreatif BUMN Bali, dikutip dari laman resmi BUMN pada Rabu, (29/12/21).
Menurutnya, konsistensi PLN dalam mempercepat pembangunan infrastruktur KLBB penting guna mendukung percepatan KLBB di Indonesia.
“Kami berharap dengan SPKLU ini tidak hanya untuk kelancaraan KTT G20 namun juga sebagai pemicu dalam mendorong masyarakat untuk menggunakan KBLBB,” tutur Pahala dikutip dari laman resmi BUMN pada Rabu, (29/12/21).
Berdasarkan informasi dari laman resmi BUMN, nantinya akan ada 500 unit mobil listrik yang digunakan oleh panitia KTT G20.
“Contohnya begitu banyak kendaraan operasional yang dimiliki oleh BUMN, Pemda, maupun kendaraan karyawan-karyawati yang beroperasi di kawasan Bali,” tambahnya.
KLBB memiliki biaya operasional yang jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional, sehingga dapat dijadikan pilihan bagi institusi yang sedang memerlukan efisiensi untuk kegiatan operasionalnya.
“Sebetulnya bagi pengguna motor listrik, saat ini kalau dia berkendara 60-70 km per hari, penghematan perbulannya bisa mencapai Rp 300-400 ribu. Berarti untuk satu tahun penghematannya bisa mencapai Rp 4-5 juta,” paparnya.
Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN mengatakan PLN akan menambah pengoperasian SPKLU untuk kebutuhan infrastruktur KTT G20.
Selain itu, provinsi Bali juga dinilai cocok untuk percontohan sistem KLBB di Indonesia.
“Akselerasi ekosistem KBLBB di Bali akan menjadi model bagi wilayah lainnya untuk membangun infrastruktur SPKLU dalam memberikan kemudahan pengisian energi listrik bagi masyarakat pemilik kendaraan listrik,” jelas Darmawan.
“Lima PKLU sudah mulai proses pekerjaan dan insyaallah Januari sudah bisa digunakan masyarakat. Sisanya diperkirakan selesai Maret 2022,” imbuhnya.
Walau saat ini PLN dihadapkan pada tantangan untuk untuk menyediakan SPKLU di lokasi-lokasi strategis, ia mengapresiasi kolaborasi PLN dengan Kementerian BUMN karena telah memfasilitasi pembangunan SPKLU.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Mantan Menkes RI, Siti Fadilah Menyebut Covid-19 Omicron Tidak Berbahaya”. (youtube/poskota tv)
Darmawan menuturkan jika akselerasi penggunaan mobil listrik di Bali berhasil, maka pihaknya akan menyebarluaskan penggunaan mobil listrik di kota lainnya.
“Kita bisa bikin jadi contoh kalau bisa mendorong mobil listrik di Bali. Kalau ini berhasil, ini bisa menyebarluaskan di kota lain,” jelas Darmawan.
Selain membangun SPKLU yang kini totalnya 67 unit di 45 lokasi dan 21 kota, PLN juga menghadirkan fitur layanan terbaru pada aplikasi PLN Mobile guna mempermudah pelanggan dalam melakukan transaksi dan mencari titik lokasi SPKLU terdekat.
“Fitur tambahan pada aplikasi PLN Mobile kini sudah tersedia menu SPKLU yang terkoneksi dengan aplikasi Charge.IN, sehingga dapat menambah kenyamanan pengguna kendaraan listrik dalam mencari lokasi SPKLU terdekat serta kemudahan bertransaksi yang terintegrasi dengan dompet digital,” pungkas Darmawan. (riza)