ADVERTISEMENT
Senin, 27 Desember 2021 22:16 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pilpres 2024 tak lama lagi digelar, berbagai lembaga survei telah merilis beberapa nama potensial untuk diusung sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Sekalipun demikian, sampai sejauh ini belum ada bakal kandidat yang memiliki elektoral di atas 30%.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, melihat berbagai hasil survei ini menjadi momentum bagi partai politik (parpol) untuk mengambil estafet kepemimpinan nasional.
"Politik itu momentum. Saya melihat momentum yang ada, tokoh-tokoh yang muncul di survei, belum sampai pada momentumnya. Pak Ganjar, Pak Anies, Pak RK, misalnya, sebentar lagi pensiun, momentum politiknya akan hilang seiring waktu," ujarnya saat paparan hasil survei nasional yang dilakukan lembaga survei Politika Research & Consulting bekerjasama dengan Parameter Politik Indonesia bertajuk ”Political Outlook 2022: Meneropong Poros Koalisi Partai Politik” secara virtual, Senin (27/12/2021).
Dikatakan Gus Jazil, belum adanya tokoh yang dominan di survei, harus disikapi dengan melihat momentum.
Sebab, di politik itu setiap momentum ada pemimpinnya, dan setiap pemimpin ada momentumnya.
”Nah, disini menurut saya PKB harus ciptakan momentum. 2024 ini jadwal pemilu belum diputuskan. Artinya belum tentu pemilu digelar 2024. Artinya masih panjang momentumnya,” urainya.
Dikatakan Gus Jazil, belajar dari berbagai survei, jika angka elektoral calon masih di bawah 30%, artinya belum ada jaminan tokoh tersebut bisa menjadi presiden.
Nama-nama yang selama ini moncer di survei, masih sangat berpeluang untuk disalip nama lain karena tingkat elektoral yang masih di bawah 30%.
”Artinya, angka yang diperoleh Pak Ganjar, Pak Prabowo, Gus Muhaimin, sama saja, belum ada jaminan untuk menang,” katanya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT