JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ubi jalar bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk dikonsumsi, karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Ubi jalar atau dalam bahasa latin disebut Ipomoea batatas L, mempunyai beberapa varietas seperti ungu, kuning dan putih.
Warna yang berbeda pada ubi jalar, menandakan tingginya kandungan antioksidan dan betakaroten.
Selain rasanya yang manis, ubi jalar termasuk makanan yang mudah cara pengolahannya.
Ubi jalar merupakan salah satu makanan kesukaan masyarakat Indonesia.
Dilansir dari hellosehat, berikut ini manfaat ubi jalar bagi kesehatan Anda:
Mengendalikan Gula Darah
Ubi jalar memiliki skala indeks glikemik yang tergolong rendah, karena hal ini, artinya, kecepatan ubi jalar menjadi gula darah tidak terlalu tinggi yang berarti baik untuk kesehatan.
Selain itu, sebuah penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi serat memiliki risiko mengalami diabetes tipe 2 lebih rendah.
Atas dasar itu, untuk menghindari kencing manis atau diabetes, para ahli menyarankan orang dewasa yang sudah menginjak usia lebih dari 19 tahun untuk mengonsumsi 22.4-33.6 gram serat setiap hari.
Mengontrol Tekanan Darah
Ubi jalar yang berukuran sedang saja memiliki kandungan 542 miligram (mg) kalium.
Kemudian, mengonsumsi makanan tinggi kalium dapat memberikan manfaat dalam mengontrol tekanan darah.
Demi mendapatkan hasil atau manfaat yang maksimal, p ara ahli merekomendasikan orang dewasa untuk mengonsumsi kurang lebih 4700 miligram kalium setiap harinya.
Mengurangi Resiko Kanker
Sebuah penelitian pada tahun 2018 menyatakan bahwa antosianin, salah satu jenis antioksidan yang dapat Anda temukan pada ubi jalar, dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Ekstrak kulit ubi jalar juga memiliki sifat antikanker, semakin memperkaya manfaat kesehatan ang bisa Anda dapatkan saat mengonsumsinya.
Jumlah radikal bebas yang tinggi dalam tubuh dapat memicu kerusakan sel dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker.
Kandungan antioksidan yang ada pada ubi jalar dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas yang terlalu banyak dalam tubuh. (Ibriza Fasti Ifhami)