Masih banyak perempuan cantik di Mojokerto (Jatim), tapi Priyono, 26, justru mengincar istri saudara
sepupuannya, Milono, 30.
Celakanya Titik, 25, menanggapi pula. Cuma sialnya, ketika Priyono mengajak bini sepupunya itu ke hotel untuk adu pupu, eh....ketahuan. Kalau tak ada polisi, habislah si sepupu celamitan.
Masih banyak janda yang perlu disantuni, kata almarhum ustadz Zainudin MZ.
Lebih banyak lagi adalah, gadis-gadis yang perlu dicintai. Tapi karena cinta itu tak bisa diatur-atur ada pula cinta yang salah alamat.
Sudah bini orang masih dicintai juga, gara- gara sense of belongingnya terlalu tinggi. Jika yang bersangkutan tak menanggapi, amanlah aksi sepihak tersebut.
Tapi jika saling menanggapi, ya rusaklah.......
Kelakuan Priyono dari Prajurit Kulon Mojokerto seperti inilah.
Seperti di kota itu stok perempuan cantik sudah menipis menjelang Lebaran, dia kok bisa-bisanya jatuh cinta pada Titik yang merupakan istri kakak sepupunya.
Dimintai tolong untuk mengantar istri kakak sepupu, justru menjadi ajang memupuk cintanya yang terus bersemi. Dan karena mereka memang bertetanggaan, maka cinta terlarang itu terus berkembang.
Sebetulnya jika Titik tak menanggapi deburan asmara Priyono masih amanlah.
Tapi ternyata bini Milono ini justru memberikan karpet merah untuk cinta adik iparnya ini.
Mungkin saja Titik jenuh dengan kondisi sekarang, sebab sudah menikah dengan Milono 2 tahun lebih tak menghasilkan karya nyata sebuah keluarga.
Artinya, perut Titik tetap saja rata tanpa ada unsur janin di dalamnya. Jadi selama ini Milono ke mana saja?
Mungkin Titik berharap, dengan obat “godong lingga”, dirinya bisa cepat punya anak.
Karenanya secara diam-diam Priyono – Titik suka menggelar hubungan terlarang, meski itu sangat dilarang. Tapi kata setan, justru yang dilarang itu asyiknya bukan main.
Ada sensasi yang sangat mendalam, meski sebetulnya yang resmi dan tidak resmi
rasanya sama saja.
Rupanya dua sejoli pasangan haram itu tak sadar bahwa jejak mesumnya telah terendus oleh pihak yang berkompeten.
Untuk menambah sensasi, Titik-Priyono minggu lalu mencoba kencan di sebuah hotel kelas melati.
Mumpung hotel-hotel mulai dibuka ketika Covid-19 sudah melandai di level 1-2. Berbagi cinta di dalam kamar ber-AC pasti lebih seru tuh!
Demikianlah, pinjam istilah Kushendratmo almarhum, keduanya pun berpacu dalam birahi. Tapi sial, ketika sedang asyik-asyiknya bergulat antara hidup dan mati, eh.....kamarnya diketok orang.
Titik yang sedang berkeringat menggiring bola, terpaksa menghentikan pertandingan di menit ke-15 meski tak ada peluit panjang dari wasit.
Buru-buru mereka mengenakan kostumnya dan membukakan pintu.
Yang hadir ternyata suami sekaligus sepupuannya Priyono. Jika tak ada Polisi, mungkin Milono sudah menghajar habis adik sepupunya tersebut.
Maka yang terjadi keudian hanyalah, Milono mengomeli habis-habisan Priyono.
Lihat juga video “Cuaca Ekstrim Jelang Nataru, Lebak Jadi Supermarket Bencana”. (youtube/poskota tv)
“Kamu kok tega banget ya. Kamu kan adik sepupuku, kenapa berani mengajak istrik untuk adu pupu?” kata Milono sambil menunjuk-nunjuk muka Priyono.
Para tersangka hanya tertunduk malu, macam anak SD dihukum berdiri di depan kelas gara-gara gagal menjawab pertanyaan Pak Guru soal mencongak.
Keduanya lalu digelandang ke Polsek Prajurit Kulon.
Pasal perzinaan telah menanti, ancaman hukuman 9 bulan penjara juga di depan mata.
Lha maunya Titik 9 bulan hamil kok. (GTS)