JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah video yang menampilkan mobil pemadam kebakaran (Damkar) terhambat lajunya lantaran terhalang oleh sepeda motor yang terparkir di sisi kiri jalan.
Video ini sontak membuat geger jagad dunia maya.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta tersebut pun kemudian viral dan menjadi sorotan banyak pihak.
Netizen pun dibuat geram, lantaran mobil Damkar seharusnya diberikan jalur prioritas saat melaksanakan tugas bukan dihalangi seperti yang tergambar dalam vidio
"Pemadam kebakaran kesulitan melintas karena adanya parkir liar di jalan Pandawa tepatnya di dekat Mall Kota Casablanka, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan," tulis akun Instagram @merekamjakarta, Senin (20/12/2021) pagi.
Poskota.co.id, mencoba mencari informasi akan kebenaran dan tambahan lain dari vidio tersebut dengan menemui pihak Damkar hingga beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, yakni di jalan Pendawa, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Kepala Pleton Grup A Sektor VI Tebet, Samsudin, saat diwawancarai oleh Poskota.co.id membenarkan adanya peristiwa terkait unitnya yang terhambat melaju saat bertugas lantaran terhalang oleh sepeda motor yang terparkir hingga menutupi setengah badan jalan.
"Kejadiannya itu saat piket kemarin Minggu (19/12/2021) sore saat unit kami akan melaksanakan tugas," kata Samsudin pada 20/12/2021 saat ditemui di Pos Pemadam Kebakaran Casablanca.
Samsudin mengungkapkan, kejadian unitnya terhalang oleh sepeda motor yang terparkir di Jalan Pendawa, bukan hanya terjadi pada kemarin saja.
Namun, sudah sering terjadi juga dalam rentang waktu yang cukup lama.
Polemik ini sudah terjadi cukup lama sebetulnya.
Kita sudah buat laporan ke Pemerintah akan hal ini, dan Pemerintah juga sudah melakukan tindakan melalui diterjunkannya personil Dinas Perhubungan (Dishub) di lokasi untuk melakukan razia, seperti pencabutan pentil hingga penderekan.
Namun, tetap saja mereka ada lagi.
Selain Dishub, dari pengelola Apartemen Casablanca juga sudah melakukan tindakan dengan cara memasang pembatas agar tidak digunakan kembali menjadi lahan parkir ilegal.
Dari pihak Apartemen juga udah pasang pembatas, kemudian dari Pemda juga sudah beri peringatan melalui spanduk dilarang parkir dan berjualan.
Tapi, memang mereka yang nekat dan gak peduli dengan semua larangan.
Kami bingung harus berbuat apa.
Masalahnya, kalau terus begini respon time kita jadi terhambat.
Yang tadinya respon time kita cukup dalam 10 menit, sekarang karena terhalang parkir liar san gerobak pedagang, respon time kita bisa sampai 30 menit untuk bisa keluar dari jalan Pendawa saja.
Meski sirine diaktifkan pun mereka tetap tidak mau berpindah.
Padahal itu adalah sirine yang menandakan pleton Samsudin sedang bergegas akan bertugas.
Mereka gak akan mau geser meski kita nyalain sirine buat ke lokasi tugas.
Respon time kita selalu terlambat gak pernah tepat waktu.
Tapi itu terlambat bukan atas kemauan kita, mereka yang hambat jalan kita buat tugas..
Bisa saja saya terobos itu parkiran, tapi saya gak tega.
Saya juga bingung gimana harus ganti ruginya kalau saya lakukan itu.
"Saya kurang tahu kalau soal ada yang pegang wilayahnya. Saya juga gak pengen tahu siapa yang pegangnya. Orang udah ada Perdanya, seharusnya kan dia ngerti kalo udah ada larangan di situ," pungkas Samsudin dengan ekspresi geram.
Sementara itu di sisi lain, Nia (36/bukan nama sebenarnya), seorang pedagang yang menjajakan dagangannya di sisi kanan jalan Pendawa, tepartnya di seberang Apartemen Casablanca menuturkan, alasan banyaknya sepeda motor yang terparkir di sisi karena tidak adanya pungutan uang parkir.
Lihat juga video “Sidang Isbat, Piluhan Pasutri Dapatkan Dokumen Nikah Resmi”. (youtube/poskota tv)
"Mereka parkir di sini karena cari yang gratis lah. Kalo di dalam kan umum, harus bayar. Dulu sih iya parkir di sini bayar, tapi kalo sekarang karena yang jaganya udah pada dapet kerja jadi gak ada lagi yang nagihin uang parkir," kata dia.
"Di sini emang gak bayar parkir, tapi risikonya ban dikempesin sama Dishub, kalau mobil udah pasti diderek. Atau ilang juga pernah di sini, namanya juga gratis," sambungnya.
"Yang dulu pegang wilayah emang Ormas, tapi itu yang tadi saya bilang. Karena udah pada dapet kerja mereka udah gak pernah ke sini buat nagihin uang parkir. Tapi kalau pedagang ada uang keamanan dan kebersihan, tapi bukan Ormas yang dulu yang pegangnya," tutupnya. (cr10)