ADVERTISEMENT

Viral Video Antrean Panjang Karantina yang Menumpuk di Setia Budi, Kombes Pol Endra Zulpan Beri Penjelasan

Jumat, 17 Desember 2021 14:00 WIB

Share
Ilustrasi Antrean. (Kredit: Louis Wood/the sun)
Ilustrasi Antrean. (Kredit: Louis Wood/the sun)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, menanggapi sebuah video yang viral di media sosial menayangkan antrean karantina yang menumpuk.

Diketahui, antrean tersebut merupakan rombongan yang baru kembali dari luar negeri.  Mereka terlantar di dalam bus menunggu antrean karantina di rumah susun (rusun) Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Endra mengatakan, antrean tersebut disebabkan kondisi Rusun Pasar Rumput sudah penuh.

Zulpan memastikan, sudah tidak ada lagi penumpukan di lokasi tersebut dan pihak terkait telah melakukan koordinasi untuk menyediakan tempat bagi rombongan tersebut ke tempat karantina lain. 

Tempat karantina, yang dimaksudkan di antaranya, Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran dan Pademangan.

Zulpan mengaku tak mengetahui persis jumlah rombongan tersebut. "Kalau jumlah orangnya yang pasti saya gak bisa sampailan detail nanti salah," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya, Satgas Covid keluarkan peraturan baru karantina, yang dimana Pejabat diperbolehkan melakukan karantina mandiri
Hal tersebut disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 berdasarkan Surat Edaran (SE) dengan Nomor 25/2021.

Surat edaran ini terkait dengan protokol kesehatan perjalanan internasional di saat pandemi.

Salah satu butirnya membahas tentang WNI dan WNA yang datang ke Tanah Air.

Ketentuan ini menggantikan surat edaran Nomor 23/2021 yang mewajibkan setiap pelaku perjalanan internasional melakukan tes RT-PCR saat kedatangan, karantina 10 x 24 jam, dan tes ulang RT-PCR kedua pada hari ke-9 karantina. (Ibriza Fasti Ifhami)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT