KORUT, POSKOTA.CO.ID - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melarang warganya untuk tertawa selama 11 hari.
Perintah Kim Jong-Un itu untuk peringatan 10 tahun kematian ayahnya, yaitu mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong ill pada 17 Desember 2011 lalu.
Mengutip dari pemberitaan Radio Free Asia, Kamis 16 Desember 2021, semua warga Korut dilarang menunjukkan apapun selain kekhidmatan di depan umum.
Selama masa berkabung, selain dilarang tertawa warga Korea Utara juga tidak boleh minum alkohol, atau terlibat dalam kegiatan rekreas. Tak hanya itu warga Korut juga tidak diperkenankan untuk belanja bahan makanan selama peringatan masa berkabung selama 11 hari.
Ironisnya di masa peringatan masa berkabung di Korea utara yang diberlakukan oleh Kim Jong-Un jika ada anggota keluarga yang meninggal selama masa berkabung warga tidak boleh menangis dengan keras.
Kim Jong-Un juga melarang warganya untuk merayakan hari ulang tahun bagi warganya yang memperingati hari ulang tahun tepat di masa berkabung diberlakukan.
Sementara menurut narasumber seorang warga provinsi Hwanghae Selatan Yang diwawancarai oleh RFA polisi akan bersiaga dan menindak tegas bagi warga yang tidak terlihat berduka.
“Mulai hari pertama Desember, mereka memiliki tugas khusus untuk Menindak mereka yang merusak suasana berkabung bersama,” ujar salah satu Narasumber yang tidak disebutkan namanya.
“Polisi memiliki tugas khusus selama satu bulan ini saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali,” ujarnya.
Sementara Kim Jong-Un memerintahkan perusahaan-perusahaan milik negara dan kelompok masyarakat untuk memperhatikan orang yang kelaparan selama masa berkabung diberlakukan.
Perusahaan bertanggung jawab untuk mengumpulkan makanan untuk diberikan kepada warga dan karyawan yang tidak bisa masuk kerja karena kekurangan pangan.
Korea Utara adalah satu-satunya negara yang tertutup dari negara lain.
Di saat pemimpin Kim Jong-Un memerintahkan suatu putusan, maka warganya wajib mentaati peraturan tersebut.
Jika ada warga yang tidak mentaati maka pemerintah Korea Utara menjatuhkan hukuman yang tidak setimpal. Bahkan hukuman tersebut lebih berat dari pelanggaran itu sendiri.
Sebelumnya banyak warga Korea utara yang melanggar peraturan Kim Jong-Un diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi.
Sementara itu Kim Jong ill adalah ayah dari Kim Jong Un ia memerintah sejak ayahnya Gmail langsung meninggal dunia pada tahun 1994 hingga 2011.
Setelah Kiel meninggal ia digantikan oleh anaknya Kim Jong Un hingga sekarang. (Winanto)