SERANG, POKSOTA.CO.ID - Siti Mualiyah warga Lingkungan Sewor, Kelurahan Banjar Sari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, mengaku kehilangan uang sebesar Rp47 juta.
Hanya 15 menit, puluhan juta uang di rekening penjual sayur hilang misterius.
Uang pinjaman dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Mandiri tersebut diketahui telah berpindah ke rekening orang lain tanpa sepengetahuannya.
Siti Mualiyah yang diketahui sebagai penjual sayur keliling ini mengaku pada Rabu 8 Desember 2021, dirinya menerima pencairan dana KUR yang diajukan di KCP Bank Mandiri Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang pada 28 November 2021 sebesar Rp50 juta.
"Tanggal 8 (Desember) sekitar jam 13.00, saya menandatangani bukti pencairan. Namun di Kantor Cabang Baros tidak ada kartu ATM nya, saya di suruh ke kantor cabang terdekat di Ciceri. Setelah mengisi formulir saya ngaktifin Livin Mandiri (aplikasi)," katanya kepada wartawan.
Menurut Mualiyah, setelah selesai mengaktifkan Livin Mandiri, dirinya berniat pulang ke rumah dengan diantar suaminya.
Baru saja masuk mobil, dirinya ditelpon seseorang yang mengaku dari pihak Bank Mandiri.
"Baru keluar, belum lama saya masuk mobil, langsung ada yang nelpon. Baru duduk belum ada 5 menit. Si penelepon menyampaikan bahwa uang KUR dari Bank Mandiri telah dicairkan ke rekening saya," ujarnya.
Lebih lanjut, Mualiyah mengungkapkan dalam perbincangan di telpon, dirinya diarahkan untuk mengecek saldo melalui internet banking pada aplikasi Livin Mandiri.
Saat itu uang dalam rekening masih utuh sebanyak Rp50 juta.
"Dia tanya Ibu punya Livin Mandiri, coba dicek (menirukan ucapan si penelpon yang mengaku dari Bank Mandiri). Dia bertanya apakah nasabah baru atau nasabah lama. Tapi anehnya, saat mengecek saldo biasanya diminta nomor pin. Ini nggak otomatis langsung muncul," ungkapnya.
Setelah itu, Mualiyah menambahkan orang yang mengaku dari pihak Bank Mandiri, memberikan selamat kepadanya, atas pencairan dana KUR yang diajukan.
"Terus dia bilang selamat bergabung di Bank Mandiri dan menjadi keluarga Bank Mandiri. Sesampainya di depan Polda, saya mengecek lagi dan tiba-tiba saldo saya berkurang, di cek saldonya sisa sekitar Rp27 juta," tambahnya.
Mualiyah menjelaskan penasaran dengan hilangnya saldo di Livin Mandiri, dirinya kemudian melakukan pengecekan saldo secara manual di mesin ATM mini market yang tak jauh dari Mapolda Banten.
"Uangnya tinggal Rp106 ribu (dan saldo Rp3 juta yang dibekukan oleh bank). Paling 15 menit uang hilang setelah pencairan," jelasnya.
Mualiyah mengungkapkan dirinya kembali menelpon pihak Bank Mandiri Ciceri, kemudian diarahkan untuk mengadukan hal itu ke KCP Bank Mandiri Baros.
"Disuruh lapor ke Baros, supaya rekeningnya (penerima transferan) supaya dibekukan," ungkapnya.
Dalam kasus ini, Mualiyah berharap uang pinjaman KUR tersebut bisa kembali ke rekeningnya. Uang itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan usaha sayurnya tersebut.
Lihat juga video “Melanjutkan Bisnis Suami, Wanita Pengedar Sabu Diamankan Polisi”. (youtube/poskota tv)
"Tadinya uangnya buat sewa tempat jualan. Saya sudah melaporkan kasus ini ke Polda Banten" harapnya.
Sementara itu, Area Head Bank Mandiri Cilegon Robby Setiady Raja mengatakan bahwa Bank Mandiri menerapkan tata kelola usaha yang baik sesuai praktik Good Corporate Governance (GCG) pada seluruh proses bisnis.
"Termasuk menerapkan verifikasi ketat pada proses transaksi keuangan yang dilakukan nasabah," katanya.
Robby menambahkan terkait laporan, maupun proses pemeriksaan di kepolisian atas masalah yang terjadi, pada rekening nasabah di Bank Mandiri akan menghormati proses hukum.
"Bank Mandiri berkomitmen mengganti dana nasabah, jika terbukti ada kesalahan di pihak kami. Dan kami mengajak semua pihak mengedepankan asas praduga tak bersalah, dengan tidak menyudutkan pihak manapun, sampai masalah ini mendapat keputusan hukum yang tetap," tambahnya. (rahmat haryono)