TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Satuan Tugas (Satgas) Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta mencatat terdapat lonjakan pengguna jasa penerbangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Lonjakan penumpang tersebut terjadi di Desember ini.
Kebanyakan dari penumpang merupakan penumpang yang berasal dari luar negeri.
Komandan Satuan Tugas (Satgas) Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta, Kolonel Sus Agus Listiyono menerangkan peningkatan terjadi hampir 4000 penumpang.
"Menghadapi Nataru tahun ini, kami bisa mengambil data dari tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 14 Desember 2021 dimana terdapat peningkatan, sudah diatas 3 ribu, bahkan pernah sampai di angka 4 ribu," kata Kolonel Agus, Rabu (15/12/2021).
Kata dia kenaikan juga terjadi pada 5 Desember 2021 ini.
"Pada tanggal 5 Desember 2021 berjumlah 4.003 orang. Untuk tanggal 12 Desember 2021 berjumlah 4.248 orang, itu sekitar 27 flight. Rata-rata 25 flight per hari," tambahnya.
Agus mengaku kedatangan penumpang penerbangan rute Internasional di Bandara Soetta tercatat di bawah 3 ribu orang.
"Sebelumnya itu dibawah 3 ribu atau antara 2.000 - 3.000 penumpang per harinya," ujarnya.
Dia menambahkan penumpang yang datang dari luar negeri masih didominasi oleh warga negara Indonesia (WNI).
Sementara warga negara asing (WNA) yang paling banyak berasal dari Singapura, Turki dan Malaysia.
"Mereka (WNA) dari Singapura dan Turki dan Malaysia, itu yang banyak. WNA 40 persen WNI 60 persen," tutur Kolonel Agus.
Lihat juga video “Poskota Terkini Herry Wirawan 36 Tahun Melakukan Aksi Kekerasan Seksual Pada 12 Santriwatinya ”. (youtube/poskota tv)
Dia melanjutkan selain kedatangan dari luar negeri, Satgas Udara Bandara Soetta juga mencatat terjadi peningkatan keberangkatan WNI ke luar negeri.
Oleh karena itu Agus mengimbau agar masyarakat Indonesia menunda bepergian keluar negeri untuk mencegah penularan varian baru Covid-19 B.1.1. 529 atau Omicron.
"Ada peningkatan (keberangkatan), oleh karenanya kita mengantisipasi kepulangannya. Mohon kepada masyarakat semua apabila tidak ada kepentingan yang urgent untuk ke luar negeri agar ditahan dulu. Kalau kita tidak menyikapi hal itu maka akan timbul varian baru tersebut," imbau Kolonel Agus. (muhammad iqbal)