ADVERTISEMENT

Setelah Gugat Presidential Threshold ke MK, Anggota DPD Fachrul Razi Minta Papol Berani Berjuang Dukung PT Nol Persen

Selasa, 14 Desember 2021 12:59 WIB

Share
Fachrul Razi. (Foto/Poskota.co.id/Rizal)
Fachrul Razi. (Foto/Poskota.co.id/Rizal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah menggugat ke MK (Mahkamah Agung), anggota DPD Fachrul Razi meminta partai politik di parlemen dan luar parlemen untuk bersama-sama berani bersuara untuk berjuang agar Presidential Threshold (PT) nol persen.

Dukungan kembali mengalir terkait presidential threshold nol persen. Kali ini datang dari dua partai yakni PAN dan Demokrat. 

Penggugat Presidential Threshold Nol persen di MK Senator asal Aceh, Fachrul Razi minta bukan hanya PAN dan Partai Demokrat yang berani bersuara, namun semua partai juga ikut bersuara.

"Kami menunggu partai politik lainnya bersuara di media agar Presidential Threshold menjadi nol persen," tegasnya.

Menurut Fachrul Razi, Partai harus mengambil sikap untuk mendukung agar ambang batas presiden menjadi nol.

"Sehingga akan banyak peluang putra bangsa untuk memimpin negeri ini," ujar Senator Fachrul Razi, Selasa (14/12/2021).

Menurutnya, presidential threshold 0 persen merupakan upaya agar Indonesia bisa mendapatkan legalisme Pilpres yang lebih adil, demokratis dan kompetitif.

Sebelumnya, Waketum PAN Viva Yoga Mauladi menyatakan sikap PAN setuju presidential threshold 0 persen sudah ditunjukkan sejak pembahasan revisi UU Pemilu pada 2017 lalu. 

Viva menyampaikan sejumlah alasan yang melandasi dukungan tersebut. Dia menilai syarat presidential threshold nol persen akan mereduksi potensi konflik.

"Menghilangkan bahaya potensi konflik akibat pasangan calon sedikit, hanya 2 paslon, yang memasukkan nilai primordial ke dalam turbulensi politik dan kayu bakar elektabilitas. Jika paslon lebih dari 3, potensi konflik relatif rendah," paparnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT