LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Setelah dipakai oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, pada sidang MPR RI pada 17 Agustus 2021 lalu, ikat kepala, pakaian dan kerajinanan tangan lainnya dari suku adat Baduy kini telah menjadi incaran dan sangat dicari cari oleh para pecinta kerajinan tangan.
Peluang pasar yang tinggi itu, tidak disia siakan oleh Muslihat, seorang pelaku UMKM di Lebak.
Berbekal keahliannya dalam menjahit, Muslihat pun turut mengikuti tren pasar dengan membuat beragam ikat kepala bermotif batik Baduy.
Bahkan kini, ikat kepalanya yang diproduksi di rumah pribadinya sendiri yakni di Kampung Rancawedus, Desa Mekar Agung, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak sudah dapat menembus pasar Eropa.
"Alhamdulillah sekarang banyak pesanan, bukan hanya dari Rangkasbitung tapi dari luar daerah, bahkan kemarin kita dapet orderan dari Negara Turki," kata Muslihat saat ditemui, Jum'at (10/12/2021).
Muslihat mengaku, sebelumnya dirinya mengalami kesulitan dalam memasarkan kerajinan tangan ikat kepala ini. Namun, setelah dipakai oleh Presiden Indonesia dan para pejabat Nasional lainnya seperti Erik Tohir dan Sandiaga Uno, kerajinan tangan miliknya menjadi laku keras dipasaran.
"Jadi awal-awalnya memang begitu sepi peminatnya, dulu masih banyak pesaingnya dari Bandung. Tapi ketika ikat kepala Baduy dipakai pak Presiden dan para Menterinya, ikat kepala batik baduy saya tiba-tiba jadi laku keras," katanya.
Ia pun mengaku dalam seharinya bisa mendapatkan omset sebanyak Rp8 juta, dengan produksi minimal 100 ikat kepala dalam satu harinya.
Bahkan, dalam keadaan ramai, dirinya yang sudah memiliki 6 karyawan ini terpaksa harus meminta bantuan dan memperkerjakan warga lainnya untuk membantu produksi ikat kepala.
"Kadang kalau orderan lagi banyak, saya minta bantuan tetangga 2 sampai 3 orang buat bantu produksi, biar terget bisa tercapai," pungkasnya.
Diketahui, selain memproduksi ikat kepala khas Baduy, Muslihat juga memproduksi ikat kepala sesuai motif dan pesanan konsumen. Untuk harganya, Muslihat menghargakan ikat kepala kerajinannya di harga Rp35-Rp50 ribu.(kontributor Banten/yusuf permana)