Opini

Kisah Kecil di Kelurahan Cipadu Jaya

Minggu 05 Des 2021, 07:00 WIB

INI sebuah kisah yang diceritakan seorang teman yang tinggal di perumahan Taman Cipulir Estate, Kelurahan Cipadu Jaya, Larangan, Kota Tangerang, Banten. Awal  Juni 2021, beberapa orang warga salah satu kelompok RT di perumahan Taman Cipulir diminta untuk mengumpulkan kartu keluarga (KK).

Menurut keterangan resmi dari pimpinan RT, RW dan Kelurahan, pengumpulan KK itu untuk pendataan kembali data penduduk. Menurut keterangan, KK itu akan segera dikembalikan.

Namun sampai tanggal 1 Desember 2021, KK temen saya itu belum dikembalikan. Menurut pemberitahuan lewat pesan WA dari salah satu pengurus RT di Taman Cipulir Estate (TCE), KK milik temen saya itu sudah diserahkan petugas Satpam TCE. 

Ketika sang teman ini menghubungi Satpam TCE, maka diadakan penelusuran tetang keberadaan KK milik sang teman itu. Ternyata KK sang teman masih ngendon di kantor kelurahan. 

Seorang petugas kantor kelurahan Cipadu Jaya, perempuan bernama dengan inisial KIK,  mengatakan, KK itu masih ditahan karena warga yang ada dalam KK itu memiliki perbedaan agama satu sama lain.

 

Ilustrasi. (ucha)

“Ada peraturan dalam satu keluarga dilarang berbeda agama,” kata KIK dengan ketus dan tegas. “Tapi aturan ini tidak boleh dibawa kemana-mana,” ujarnya lanjut.

Sang teman kemudian menghubungi dua rekannya yang duduk sebagai anggota DPR Provinsi Banten. Kebetulan dua anggota DPRD Banten ini perempuan yang terkenal kritis, vokal dan cerdas.

Mereka adalah Indah Rasmiati dari Fraksi PDI Perjuangan dengan daerah pemilihan Kota Tangerang dan Desy Yusandi dari Fraksi Partai Golkar dari daerah pemilihan Kota Tangerang juga. 

“Akan saya cek ada atau tidaknya aturan itu,” ujar Indah yang terkenal karena telah mendirikan sekolah Pancasila di Jawa Barat. “Akan saya urus masalah seperti ini,” lanjut Desy yang terkenal sebagai pendorong berdirinya Warung Kopi penyandang bisu tuli Serona di Tangerang.  

Akhir dari kisah ini, KK sang teman ini bisa kembali. Aturan dilarang beda agama ternyata cuma kisah “becanda” yang tidak lucu. “Itu untuk kerjaan sampingan petugas kelurahan,” celetuk seorang warga Tangerang. (Ciamik)

Tags:
tepi-pluitKelurahan Cipadu JayaKartu Keluarga

Administrator

Reporter

Guruh Nara Persada

Editor