LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Kabupaten Lebak pertanggal 2 Desember 2021 kemarin telah menginjak usia 193 tahun. Ya, usia Kabupaten yang berjulukan Bumi Multatuli ini tidak lagi muda bahkan hampir berumur 2 abad.
Terdapat banyak perubahan dari tahun ke tahun yang ditimbulkan oleh Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan wakilnya yakni Ade Sumardi dimasa kepemimpinan 8 tahun ini.
Seperti terdapat akses jalan tol Serang-Panimbang yang memangkas waktu tempuh Jakarta-Rangkasbitung, yang awal membutuhkan 3 jam kini hanya 1 jam an saja.
Terlebih, sejak awal tahun 2021 hingga bulan Desember ini, Bupati Lebak telah berhasil membawa Kabupaten Lebak untuk meraih 12 prestasi bergengsi di kancah Nasional.
Namun ternyata itu tidak menjadi kebanggaan, tapi menjadi tantangan tersendiri bagi Bupati perempuan pertama di Lebak itu.
Bupati pun mengungkapkan berbagai tantangan bagi dirinya dalam membangun Bumi Multatuli alias Kabupaten Lebak.
Menurut Buoati Iti, tofografi wilayah Kabupaten Lebak yang terdiri dari perbukitan hingga kini telah menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dalam membangun Bumi Multatili, yakni kabupaten Lebak.
"Tantangannya banyak, tetapi saya tetap beroptimis, karena membangun ini tidak bisa kita lakukan satu tahun dua tahun, sepuluh tahun. Tetapi terus berkesinambungan, dan tentunya disetiap tahun tantangannya berbeda-beda, terlebih dua tahun terakhir ini tantangannya tidak hanya dirasakan oleh Pemerintah namun juga oleh masyarakat," kata Bupati Lebak di Pendopo Bupati Lebak, Rangkasbitung, Kamis (2/12/2021).
Bupati memaparkan, bahwa akibat Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir ini telah menyebabkan tingkat kemiskinan dan juga pengangguran di Kabupaten Lebak bertambah.
"Hal itu karena banyak warga kita yang mengalami Pemutus Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaannya tempat bekerja karena dampak dari Pandemi Covid-19. Dan banyak juga dari mereka yang membutuhkan bantuan sehingga kami perlu melakukan refocousing anggaran guna memberikan bantuan kepada warga terdampak,"paparnya.
Katanya, akibat refocousing itu banyak program Pemerintah yang sebelumnya sudah dicanangkan dan akan dilakukan ditahun 2020 ini, namun terpaksa dibatalkan.
"Banyak program yang sudah kita canangkan sejak tahun 2019 namun harus terefocousing, karena kami harus membantu warga kami yang terdampak pandemi Covid-19," katanya.
Dalam kesempatan itu, dirinya pun mengajak peran serta masyarakat dalam menanggani Pandemi Covid-19 dengan mengikuti program vaksinasi sehingga seluruh sektor khususnya ekonomi masyarakat dapat pulih dan kembali normal.
"Maka dari itu, dengan segala keterbatasan ini kami mengajak semuanya, karena kami tidak bisa bekerja sendiri tapi butuh dukungan dari semuanya. Bagaimana dukungannya ? Yakni dengan mengikuti program vaksinasi dan juga menjaga kondusifitas daerah, sehingga kita bisa bersama-sama membangun dan membuka ruang investasi yang bermanfaat dan berdampak untuk kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (*)