ADVERTISEMENT
Rabu, 1 Desember 2021 20:47 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekjen Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN), Kadma Wijaya mengatakan para peternak kecil menjerit akibat harga jagung melambung tinggi.
"Merugi karena harga modal dan harga jual tidak sebanding. Sebab, harga jagung sebagai pakan ternak ayam harga melambung. Sementara harga jual tetap tak naik. Jadi peternak kecil menjerit," kata Kadma Wijaya saat dihubungi, Rabu (1/12/2021) malam.
PPUN mengingatkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo perintah presiden pada 15 September 2021 yang mana surplus jagung dua juta ton.
GOPAN merasa jagung yang dua juta ton tidak ada.
"Kalau benar ada jagung itu sekarang ada dimana? Mengapa peternak ayam tidak mendapatkan jagung untuk pakan ternaknya, ujar Sugeng," kata Kadma.
Apalagi kata Kadma, harga pakan ayam per 1 Desember naik, ini yang membuat para perenak ayam menjerit.
"Inputnya naik terus, sementara outputnya tidak naik. Dimana harga pakan Rp100 - Rp200 ribu per kgnya. Ini kan sangat memberatkan," ucapnya.
Sebelumnya, Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR mendapati informasi, peternak di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur masih kesulitan mengakses komoditi jagung untuk pakan ternak.
Harganya yang mahal membuat para peternak tidak mampu meningkatkan produksinya.
Anggota Komisi IV DPR Ibnu Multazam mengatakan, harga jagung yang tinggi tentu menguntungkan petani.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT