Catatan Baik Buruk, Mana Lebih Banyak?

Rabu 01 Des 2021, 06:30 WIB
Sental sentil, catatan baik buruk, mana lebih banyak? (Ilust/poskota)

Sental sentil, catatan baik buruk, mana lebih banyak? (Ilust/poskota)

Siapa pun ingin sukses. Jadi kalau ditanya apakah anda kepingin sengsara atau miskin menderita terus sepanjang hidup? Pastinya, akan menjawab dengan spontan; Nggak lah.

Jadi mereka ingin jadi orang kaya, kalau nggak banget, ya kaya yang sedang-sedang saja.

Artinya, punya rumah, motor, mobil dan perlengkapan rumah tangga lain. Dan makan enak setiap hari, nggak kekurangan. Bisa liburan bersama keluarga.

Begitu maunya. Oleh sebab itu bolehlah, sama-sama menghitung,mengenang,apa-apa yang telah dialami.

Berapa banyak yang enak, dan berapa banyak yang nggak enak banget.

Nah, kalau yang nggak enak lebih banyak, atau sengsara di tahun ini, berarti harus diperbaiki.

Kalau dalam catatan tersebut sebagian besar hidup enak, artinya nggak kurang suatu apapun, ini harus juga ditambah agar lebih baik, dan paling tidak menjaga agar nggak kendor, kehidupan jadi merosot, dan terpuruk.

Maka sebagai orang beragama, boleh dong untuk melangkah dengan kaki kanan ke depan disertai dengan doa dan keyakinan yang mantap.

Ayo maju terus, pantang mundur. Libas semua rintangan, nggak usah goyah untuk berjuang. Demi hidup lebih baik.

Memang perlu mencatat kehidupan yang telah berlalu.

Perlu banget. Karena ini juga nasihat.

Banyak orang yang acuh pada nasihat, lalu terpuruk.

Banyak contoh tuh mereka yang sudah kaya raya, punya jabatan tapi disia-siakan.

Mereka pada lupa, salah jalan. Sudah jadi pejabat dengan gaji yang baik, dan kehidupan yang serba ada, tapi masih menyelewengkan jabatan.

Jadi koruptor, dan berakhir di penjara. Kalau sudah begitu kan kehidupannya akan terpuruk?

Ada juga sebab musabab dari keadaan. Misalnya tahun ini adanya wabah yang sangat dahsyat , Covid-19.

Itu penyakit mematikan dan  juga mematikan ekonomi semua orang. Mereka yang punya perusahaan pun ambruk, apalagi yang hanya usaha kecil, sudah kolep duluan.

Juga yang  cari nafkah hari ini untuk makan hari  ini, nggak bisa dibayangkan kehidupan mereka kembang kempis.

Nah, kalau sudah begitu catatan kehidupannya, bolehlah bercermin dari nasihat yang telah digambarkan di alam kehidupan.

Kehidupan yang orang bilang seperti roda kendaraan berjalan, kadang di atas dan kadang di bawah.

Kalau mau tetap di atas, haruslah menahan lajunya roda. Jangan sampai turun!

Lihat juga video “Kaget Toilet SPBU Dikenakan Tarif, Erick Thohir Tegur PT Pertamina”. (youtube/poskota tv)

Tentu saja semua itu dengan kekuatan dan keyakinan, kesabaran.

Nggak usah ambisi, serakah, dengan berbuat menyimpang.

Ayo melangkah dengan kaki kanan. Jangan lupa niat dan berdoa!

Tahun depan akan lebih baik. Aamiin! (massoes)


 

Berita Terkait

Musibah Datang, Ayo Bangkit Bersatu

Senin 06 Des 2021, 09:55 WIB
undefined

Waduh, Ternyata Dia Gadungan Bro!

Jumat 10 Des 2021, 07:21 WIB
undefined
News Update