JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di ruang tunggu sidang Pengadilan Agama Jakarta Barat, nampak seorang wanita duduk di pojok ditemani oleh orang tuanya sedang fokus bermain gadget.
Wanita muda berinisial R (22) itu nampak sedang menunggu sidang cerai yang telah didaftarkan olehnya pada Selasa (30/11/2011).
Dengan memakai masker dan menggunakan celana levis dengan make up seadanya, R dengan ditemani ibunya menunggu sidang cerai yang dijadwalkan hari ini sejak pagi.
R menikah dengan seorang pria berinisial S sejak umurnya masih 18 tahun. Dia memutuskan untuk menikah pada saat itu karena suaminya yang baik hati kepadanya.
"Saya memutuskan menikah karena memang awalnya dia baik ke saya," ujarnya kepada Poskota saat ditemui, Selasa.
Namun setelah mempunyai anak hasil hubungan dengan suaminya itu, pria tersebut berubah. Perilakunya kepada R mulai tidak pantas.
R mulai mendapatkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya. Dia beberapa kali kerap mendapatkan pukulan.
"Lama kelamaan ujung-ujungnya main tangan, kasar. Tapi di luar dari kasar dia gak pernah main narkoba, mabok-mabokan, obat-obatan, tapi ga ngerti juga kenapa bisa kasar kayak gitu," paparnya.
Kekerasan tersebut mulai R alami sejak dia melahirkan seorang anak empat tahun silam tak lama pernikahannya.
Saat ini, R hanya mempunyai satu anak dari hasil pernikahannya yang saat ini sudah berumur empat tahun.
"Dari pas punya anak sudah mulai ada kekerasan. Saat ini anak saya umurnya 4 tahun," ucapnya.
Berharap mendapatkan hubungan yang harmonis, selama empat tahun R justru malah merasakan batin terluka yang luar biasa.
Hingga akhirnya diapun secara bulat memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan suaminya yang telah berjalan empat tahun tersebut.
"Pasti cape banget, empat tahun rumah tangga kaya gini lebih baik kitanya yang mundur. Saya yang memutuskan cerai," imbuh R dengan tegas.
Meski begitu, namun diakuinya, meski sang suami kerap melakukan pemukulan, namun S tidak pernah kasar dengan anak.
S justru masih berperilaku normal layaknya sang ayah dengan anaknya.
"Kalau sama anak normal aja, cuma memang ke sayanya aja yang kasar," ungkapnya.
Kini, keputusan R sudah bulat untuk mengakhiri hubungam dengan S. Bahkan dia seorang diri mengurus tetek bengek
perihak surat cerianya itu di PA Jakarta Barat. (Cr01)