Tak Gentar! Pfizer dan Moderna Yakin Bisa Beradaptasi dengan Varian Covid-19 Omicron, Begini Strateginya

Senin 29 Nov 2021, 12:21 WIB
Ilustrasi Vaksin Pfizer (Foto: FrankHoemann/AP Image)

Ilustrasi Vaksin Pfizer (Foto: FrankHoemann/AP Image)

AS, POSKOTA.CO.ID – Produsen vaksin Covid-19 yang paling banyak digunakan di Amerika yakin bahwa mereka punya rencana untuk segera beradaptasi dengan varian Covid-19 omicron.

Baik Pfizer dan mitra vaksin BioNTech mengatakan jika perlu, mereka berharap dapat mengirimkan vaksin baru yang disesuaikan dengan varian yang sangat menular, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, dalam waktu sekitar 100 hari.

Melansir dari laman NYPost, BioNTech berharap bisa meninjau lebih banyak data tentang omicron dalam waktu dua minggu ke depan.

Hal tersebut sekaligus untuk membantu memutuskan apakah kedua suntikan vaksin harus dikerjakan ulang atau tidak.

Pembuat vaksin two-shot lainnya, Moderna, mengatakan sedang bekerja untuk memajukan kandidat booster untuk jabnya yang disesuaikan dengan varian baru.

Perusahaan mengatakan sedang menguji dosis yang lebih tinggi dari booster yang ada dan mempelajari kandidat booster lain yang dirancang untuk melindungi dari berbagai varian.

“Dosis booster dari vaksin resmi merupakan satu-satunya strategi yang tersedia saat ini untuk meningkatkan kekebalan yang berkurang,” kata Moderna dalam pernyataannya.

Johnson & Johnson mengatakan pihaknya juga memantau dengan cermat jenis Covid-19 yang muncul dan sedang menguji keefektifan pukulan tunggalnya terhadap varian baru.

Profesor Andrew Pollard, direktur Oxford Vaccine Group yang mengembangkan vaksin AstraZeneca yang digunakan di luar negeri, menyatakan optimisme hati-hati bahwa vaksin yang ada dapat efektif mencegah penyakit serius dari varian omicron.

Dia mengatakan sebagian besar mutasi tampaknya berada di wilayah yang sama dengan varian lainnya.

“Itu memberitahu Anda bahwa meskipun ada mutasi pada varian lain, vaksin terus mencegah penyakit serius saat kami bergerak melalui alfa, beta, gamma, dan delta,” ujarnya.

“Setidaknya dari sudut pandang spekulatif, kami memiliki optimisme bahwa vaksin masih harus bekerja melawan varian baru untuk penyakit serius, tetapi kami benar-benar perlu menunggu beberapa minggu untuk memastikannya,” tambahnya.

Namun, Profesor Andrew menyebut bahwa saat ini sudah akan semakin sulit untuk pandemi Covid-19 kembali masuk ke dalam tingkat yang parah.

“Sangat tidak mungkin memulai kembali pandemi dalam populasi yang divaksinasi seperti yang kita lihat tahun lalu akan terjadi.” (cr03)

Berita Terkait

News Update