Fithra Faisal Hastiadi, S.E., M.S.E., MA., Ph.D., ahli ekonomi dari Universitas Indonesia.

Nasional

Ahli Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tercapai Jika Pemerintah Mampu Kelola Pemulihan Kesehatan

Senin 29 Nov 2021, 16:21 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Target pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tercapai apabila pemerintah bisa mengelola pemulihan kesehatan dengan baik.

"Ke depan jangan sampai terjadi gelombang ketiga Covid-19, karena kalau itu yang terjadi maka akan sulit untuk mencapai target," kata ahli ekonomi UI, Fithra Faisal Hastiadi, S.E., M.S.E., MA., Ph.D.

Hal itu disampaikan Fithra dalam acara virtual Talkshow bertema "Kesiapan Indonesia dalam Mencegah Potensi Gelombang Ketiga Covid-19" di Jakarta, Senin (29/11/2021).

Pembicara lainnya, Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D. (Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19), Dr. dr. Tri Yunis Miko Wahyono, M.Sc. (Ahli Epidemiolog UI) dan Mutiara Anissa, B.Sc, M.Sc (Co-Founder Pandemi Talks).

Fithra menyampaikan bahwa penyumbang gejolak terbesar atau rangking tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi kita adalah ketika infeksi penyakit ini meningkat.

"Ini menyebabkan kontraksi ekonomi akibat pandemi  antara 0,7 sampai 08 persen ini sangat signifikan. Ini bisa mengalahkan inflasi yang sampai sekarang merupakan faktor tradisional yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," tutur Fithra.

Ia menambahkan kalau Covid-19 ini tidak selesai maka kita tidak dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang memadai.

Fithra mengutarakan ada faktor lain yang dihadapi dalam sepanjang setahun terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Yakni, adanya fenomena siklus komoditas (commodity super-cycle), atau harga komoditas merangkak naik secara signifikan, meskipun banyak yang meyakini bahwa ini belum termasuk yang mempengaruhi secara signifikan pertumbuhan ekonomi," papar Fithra.

Ia menegaskan kita memang tetap waspada akan faktor kenaikan harga tersebut, tapi itu bukan terlalu faktor yang signifikan, mengapa?,  karena kondisi kita yang masih over supply (persediaan yang berlebih).

Ia menjelaskan ekspor kita surplus yang disumbang lebih banyak karena faktor kenaikan harga komoditas.

"Kita bukan seperti China, India, Amerika Serikat, dan Eropa yang mereka langka energi dan komoditas kita justru berlebih komoditas," terang Fithra.

Fithra memperkirakan probabilita yang paling tinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021  pada 3,47 persen.

"Ini merupakan level moderat tapi kalau tidak hati-hati dalam mengelola pemulihan kesehatan, maka kita menghadapi pertumbuhan ekonomi yang pesimis,," Fithra menyampaikan. (johara)

Tags:
target-pertumbuhan-ekonomiPemulihan Kesehatanpemerintah kelola pemulihan kesehatanAhli ekonomiu Universitas Indonesia

Reporter

Administrator

Editor