Maka DPRD DKI terus berjuang untuk kembalinya dana Formula E yang kelebihan bayar sampai yun-yunan.
Kelebihan Ngatinem yang utama adalah kecantikannya, sehingga tak layaklah jadi PRT maupun ASN. Jika dibawa ke Jakarta, dia bisa dikasting untuk sinetron sejuta episode.
Ketika selesai Ngatinem sudah nenek-nenek, sedangkan Poniman sudah kakek - kakek.
Sudah pensiun sebagai Kades. Tapi ini semua hanya misalnya lho ya......
Riealnya, kecantikan Ngatinem bikin Poniman selalu gundah gulana, itu baru di sampingnya, apa lagi kalau di atasnya dan Pak Sekdes memang ada pikiran ke sana.
Cuma, sebagai Sekdes yang pejabat desa, dia harus bertindak cermat, tidak boleh grusa- grusu.
Jangan sampai ulahnya mudah tercium warga. Ini kan memalukan, bila Sekdes terlibat skandal dengan pembantunya.
Yang membuat Poniman sangat berani, Ngatinem ini ketemu suami sebulan sekali, sehingga pastilah kesepian. Nah kesempatan ini dimanfaatkannya.
Maka ketika istri tak di rumah dan tatkala Ngatinem jongkok mengambil beras dari Cosmos, langsung di dekap dari belakang.
Awalnya Ngatinem mau berontak. Tapi ketika dicumbu telinganya langsung terkulai pasrah di bawa ke ranjang.
Sejak itulah Poniman punya “menu” baru di rumah, ketika bini ke pasar atau pergi arisan, dia asyik mencumbu pembantunya.
Jika sampai hamilpun sudah ada Ngatino selaku penanggungjawab dan Pemrednya. Cuma Poniman ini kelewat berani.