Biaya Formula E Jakarta Diklaim Lebih Mahal Dibanding Negera Lain, KPK Segera Usut Dugaan Korupsi
Kamis, 25 November 2021 17:48 WIB
Share
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Ops Zebra 2021 di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/11/2021). (foto: Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini sedang heboh mengenai proyek Formula E yang biayanya dianggap lebih mahal dibanding negara lain.

Lantas proyek Formula E tersebut diduga memiliki indikasi korupsi, dan akan segera diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mengenai hal itu, Penyidik KPK masih mendalami adanya dugaan korupsi dalam ajang balap mobil listrik Formula E di wilayah DKI Jakarta.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan, pihaknya masih mendalami proses pembayaran dalam ajang itu.

"Kenapa harus membayar lebih dibandingkan kota-kota yang lain. Mungkin dianggap sudah populer. Sudah bisa menarik wisatawan untuk menyaksikan Formula E dan seterusnya," ungkap Alex, dikutip PMJ News pada (25/11/2021).

Diketahui, DKI membayar 122,102 juta poundsterling atau senilai Rp2,3 triliun untuk mengadakan ajang balap tersebut. Sedangkan, negara lain hanya mengeluarkan Rp1,7 miliar sampai Rp17 miliar.

"Hal itu yang tentu nanti didalami oleh penyelidik, kenapa harus membayar sampai sedemikian mahal, dan seterusnya," ungkapnya.

Di samping, pembayaran yang diduga sangat mahal, pihaknya juga sedang menelusuri aliran uang dalam ajang tersebut.

"Tentu saja, informasi-informasi itu yang nanti akan didalami oleh penyelidik. Alasan-alasan kenapa Pemprov DKI membayar sekian-sekian, dan transfernya ke mana,”pungkasnya.

Di sisi lain, pengamat Perkotaan, Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai ada kejanggalan dalam dalam kasus korupsi di Proyek ajang balapan Formula E Jakarta.

Halaman
1 2