SERANG, POSKOTA.CO.ID - Ekspor perdana buah manggis asal Provinsi Banten sebanyak 17.200 kilogram atau 17,2 ton senilai Rp448 juta dilepas Badan Karantina Pertanian Karantina Pertanian Cilegon.
Belasan ton manggis tersebut dikirim oleh CV Pakuban, Kabupaten Serang ke negeri Tiongkok.
Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan, ekspor buah manggis dari Banten ke negeri Tirai Bambu ini merupakan yang pertama kali.
Ini merupakan hasil dari usaha bersama antara Karantina Pertanian dengan pemerintah daerah dalam mendorong ekspor komoditas pertanian unggulan daerah sesuai implementasi Kepmentan Nomor 42 Tahun 2020 Tentang Badan Karantina Pertanian Sebagai Task Force Gratieks.
"Dalam hal ekspor buah manggis tujuan Tiongkok, CV Pakuban telah memiliki packing house dengan nomor regristasi KEMTAN. RI. PH. 36.04.0002.0120 yang berada di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang," terang Arum kepada wartawan usai usai acara pelepasan di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Selasa (23/11/2021).
"Artinya kelengkapan persyaratan administrasi yang dimiliki CV Pakuban sudah memenuhi syarat untuk ekspor buah manggis tujuan Tiongkok," ujar Arum menambahkan.
Sementara Direktur CV Pakuban Arobi mengatakan, Provinsi Banten memiliki potensi buah manggis yang tidak kalah dengan daerah lain. Karena itu, buah manggis asal Banten bisa lolos proses yang harus dipenuhi untuk kebutuhan pasar ekspor.
Arobi menjelaskan nanggis-manggis yang diekspor itu didatangkan dari sejumlah wilayah di Provinsi Banten. Namun yang terbesar didatangkan dari wilayah Banten Selatan.
"Sejauh ini yang paling banyak dari Banten Selatan yaitu Kabupaten Lebak," kata Arobi.
Arobi mengungkapkan, ekspor buah manggis ke negeri Tiongkok ini adalah yang pertama kali mengirimkan manggis ke luar negeri. Ke depan tidak menutup kemungkinan manggis juga akan di ekspor ke negara lain.
Dalam kesempatan itu, Arobi selaku eksportir juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian khususnya kepada Karantina Pertanian Cilegon dengan adanya dukungan karantina pertanian produk ekspor dan produk industri dari Banten semakin lancar dan aman serta bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina). (kontributor banten/rahmat haryono)