JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Narso (44) harus rela kehilangan sang istri yang meninggal setelahnya dinyatakan terpapar Covid-19.
Sang istri meninggal di salah satu rumah sakit di Jakarta setelah mendapat perawatan selama 4 hari. Ya, Kisah hidup Narso sebagai suami langsung berubah setelah ditinggal mati istri karena Covid-19 tersebut.
Narso yang bekerja sebagai karyawan di Pelabuhan terpaksa harus mengurus dan menghidupi keempat anaknya. Dua di antaranya masih kecil bernama Aira (11) dan Arjuna (8).
"Sejak istri saya meninggal saya mengurus keempat anak saya, dua masih kecil," ujarnya saat ditemui di Polsek Tanjung Duren, Sabtu (20/11/2021).
Linangan air mata nampak terlihat dari kedua bola mata Narso saat mengenang kepergian sang istri tercinta. Saat itu dia ingat betul bahwa istrinya itu sakit paru-paru.
Hal itu dibuktikan dengan adanya surat dari salah satu Puskesmas yang menyatakan bahwa istrinya mengidap sakit paru-paru.
Pihak Puskesmas kemudian merujuk istri Narso ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Namun rumah sakit tersebut menyatakan bahwa istrinya dinyatakan mengidap Covid-19.
"Waktu itu saya sempat debat sama pihak rumah sakit, saya juga bingung tiba-tiba dibilang Covid surat dari Puskesmas juga masih ada istri saya sakit paru-paru," paparnya.
Setelah empat hari mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut, istri Narso dinyatakan meninggal dunia.
Saat itu, kedua anaknya yang masih kecil belum mengetahui bahwa ibunya telah meninggal karena sakit.
Namun karena kedua anaknya selalu menanyakan kabar ibunya yang tak kunjung pulang, Narso perlahan mulai memberitahukan.
"Setelah beberapa bulan berjalan baru saya kasih tau kuburan mamahnya, dan anak udah mulai ngerti kalo mamahnya udah ga ada," ucap Narso.
Kini, Narso harus merasakan bertambahnya beban yang harus dia pikul semenjak kepergian dang istri sejak Januari 2021 lalu.
Senang Dapat Bantuan Sembako
Narso yang kini harus menghidupi keempat anaknya begitu sumringah ketika mendapatkan bantuan sembako dan uang tunai dari jajaran Polsek Tanjung Duren.
Dia mengatakan sudah beberapa kali mendapatkan bantuan sembako dan uang tunai yang diberikan oleh Polsek Tanjung Duren kepada anak yatim korban Covid-19.
"Sudah ada tiga kali dapat sembako sama uang tunai, alhamduillah merasa terbantu banget ya," tuturnya.
Diapun berharap, jajaran Polsek lain dan masyarakat luas dapat mengikuti langkah kebaikan yang dilakukan jajaran Polsek Tanjung Duren.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa terus berjalan dan dapat dicontoh sama masyarakat luas," pungkasnya.
Terpisah, Kapolsek Tanjung Duren Kompol Rosana Albertina Labobar mengatakan kegiatan bagi-bagi sembako dan uang tunai kepada anak yatim korban Covid-19 dilakukan setiap bulan.
Adapun uang tersebut dihasilkan dari hasil kolektif setiap anggota yang dikumpulkan melalui celengan yang dilakukan setiap usai apel pagi.
"Nanti akhir bulan celengan itu kita bongkar dan kita belikan sembako untuk anak yatim korban Covid-19," pungkasnya. (Cr01)