JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penasehat hukum ketiga terduga teroris Ismar Syafruddin, menilai jika penangkapan ketiga kliennya sangat aneh.
Pasalnya, ia menyebutkan, ketiga terduga; Ustaz Farid Okbah, Ahmad Zain An Najah, dan Anung Al Hamat, di antaranya pernah berkunjung ke Istana dan diterima oleh Presiden Joko Widodo.
Oleh karena itu, ia mengatakan, Kamis (18/11/2021) di Mabes Polri, jika Badan Intelijen Negara sudah kecolongan.
Pengacara mengungkapkan Farid, selaku Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya lihat jelas (Farid) disangkakan melakukan teroris apa, menggetarkan, menakutkan, melakukan, coba itu menakutkan banget pasalnya.
"Tapi beliau diterima oleh Presiden," ucap Ismar Syafruddin saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Saat itu, katanya, Farid Okbah memberi sejumlah masukan dan nasihat kepada Jokowi. Menurutnya, Jokowi menghargai pesan dari Farid itu.
"Bahkan beliau memberikan masukan, nasihat yang luar biasa kepada Presiden. Ada 5 hal yang beliau sampaikan di sana. Dan saat itu sangat menghargai gitu," tuturnya.
Maka dari itu, Ismar heran Densus 88 menangkap Farid dan menetapkannya sebagai tersangka teroris.
Ismar pun menantang pembuktian Farid Okbah sebagai teroris.
Menurutnya, apabila benar Farid Okbah adalah teroris, kata Ismar, maka Badan Intelijen Negara (BIN) RI kecolongan.
Ismar menilai BIN kecolongan karena pernah membiarkan Farid masuk ke Istana bertemu dengan Jokowi.
"Nah ini kok tiba-tiba. Kalau hal ini beliau terbukti sebagai salah seorang pelaku teroris, coba di mana muka teman-teman BIN? Berarti kecolongan, membiarkan seorang teroris masuk Istana loh. Sangat berbahaya ini, sangat kontradiktif ini," tuturnya. (Adji)