Banjir di Sintang Tak Kunjung Surut, Presiden Jokowi Janji Bakal Bangun Persemaian di Dua Titik Daerah Ini

Kamis 18 Nov 2021, 11:22 WIB
Suasana Banjir di Sintang, Kalimantan Barat (Foto: Tangkap Layar/BNPB)

Suasana Banjir di Sintang, Kalimantan Barat (Foto: Tangkap Layar/BNPB)

SINTANG, POSKOTA.CO.ID - Memasuki musim penghujan, Banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat belum surut hingga saat ini.

Bencana banjir sudah hampir sebulan melanda wilayah Sintang. Data terakhir dari BNPB, tinggi air masih sekitar 100-300 cm.

Banjir telah menggenangi Kabupaten Sintang sejak Kamis (21/10). Banjir terjadi setelah hujan ekstrem mengguyur sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap.

Sementara itu, BPBD Sintang menginformasikan tinggi muka air berangsur surut hingga 50 cm di beberapa lokasi. Sedangkan pantauan cuaca, BPBD menyampaikan cuaca mendung.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang menerjang Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terjadi karena kerusakan lingkungan di area tangkapan hujan.

Jokowi menyebut kerusakan lingkungan di daerah tersebut telah terjadi cukup lama.

Akibatnya, Sungai Kapuas meluap ke wilayah sekitar saat hujan lebat terjadi.

"Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena masalah utamanya ada di situ," tutur Jokowi usai peresmian jalan tol di Serang, Banten, Selasa (16/11).

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan pihaknya akan membangun persemaian.

Ia ingin daerah tangkapan hujan bisa berfungsi normal kembali.

Selanjutnya persemaian atau nursery yang diiringi dengan penghijauan di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat yang mengalami banjir.

Persemaian ini bakal dibangun mulai dari daerah hulu maupun daerah tangkapan hujan (catchment area) itu sendiri.

Menurut Jokowi, bencana banjir di Sintang disebabkan oleh kerusakan daerah tangkapan hujan.

Rusaknya daerah tangkapan hujan tersebut kemudian menyebabkan air Sungai Kapuas meluap.

"Di catchment area itu memang harus diperbaiki karena kerusakannya memang ada di situ. Kedua, memang ada hujan yang lebih ekstrim dari biasanya,” ungkap Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Berdasarkan pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga saat ini banjir masih menggenangi 12 kecamatan di Sintang Kalimantan Barat.

Akibatnya, 10.381 kepala keluarga atau 33.221 jiwa warga saat ini masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di sejumlah titik.

Warga yang mengungsi tersebar di 32 posko pengungsian yang ada di 12 kecamatan di Sintang. Selain itu, terdapat juga 24 dapur umum dan 5 posko.

Sementara itu, Plt. Sekretaris BPBD Sintang Sugiyanto mengatakan kondisi banjir di Sintang mulai surut di sejumlah titik sejak kemarin, Senin (16/11/2021).

Namun, tinggi air di sejumlah titik yang merendam pemukiman warga itu masih ada yang berkisar 1-3 meter. (Puspita Larasati)

Berita Terkait
News Update