ADVERTISEMENT

Terungkap! Ustaz Farid Okbah Sempat Kecam Aliran Islam Nusantara: Kita Telah Dipecah, Ini Kerja Besar Musuh Islam!

Rabu, 17 November 2021 10:22 WIB

Share
Ketua Umum Partai Da'wah Rakyat Indonesia (PDRI), Ustaz Farid Ahmad Okbah (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Partai Da'wah Rakyat Indonesia (PDRI), Ustaz Farid Ahmad Okbah (Foto: Istimewa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Ketua Umum Partai Da'wah Rakyat Indonesia (PDRI), Ustaz Farid Ahmad Okbah telah resmi ditangkap oleh Densus 88 pada Selasa (16/11/2021).

Pihak Densus 88 mengatakan bahwa Farid Okbah ditangkap di kediamannya yang berada di kawasan Bekasi, Jawa Barat setelah salat Subuh.

Setelah kasus penangkapannya viral, langsung beredar luas di media sosial adanya video Ustaz Farid Okbah yang melakukan ceramah untuk membahas aliran Islam Nusantara.

Awalnya Ustaz Farid Okbah berceramah saat adanya jamaah yang bertanya, bagaimana menyikapi munculnya aliran Islam Nusantara.

Setelah ditelusuri, Ustaz Farid Okbah melakukan ceramah itu pada tahun 2018 lalu, jauh sebelum dirinya ditangkap terkait kasus terorisme.

“Bagaimana cara kita menyikapi beredarnya aliran Islam Nusantara, yang sepertinya mendapat legalitas dari pemerintah,” ujar salah seorang jamaah bertanya pada Ustaz Farid Okbah.

Ustaz Farid Okbah pun menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan bahwa pemerintah tidak ikut campur tangan dengan aliran itu.

Justru dia sendiri mempertanyakan bagaimana bisa pada saat itu sudah mulai muncul aliran Islam Nusantara.

“Pemerintah tidak campur tangan urusan agama. Agama yang diakui ya 6 itu, Islam salah satunya. Kalau muncul Islam Nusantara, ini perlu kita pertanyakan. Nanti ada Islam Syiah, ada Islam Ahmadiyah ada Islam LDII ada Islam apa lagi,” ujarnya.

“Yang namanya orang sama orang utan sama tidak? Tidak sama. Yang diakui oleh Allah hanya Islam, enggak ada Islam Nusantara, enggak ada Islam yang lain,” sambungnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT