JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan mengevaluasi program Grebek Lumpur dinilai gagal, yang telah dilakukan beberapa waktu lalu sebagai upaya penanganan banjir di wilayah.
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengatakan, evaluasi dilakukan karena masih terjadi banjir dengan ketinggian air bervariasi di beberapa permukiman warga di Jakarta Selatan pada Minggu (7/11/2021) hingga Senin pagi.
"Betul (masih bajir). Jadi kita evaluasi (wilayah) yang terdapat titik-titik banjir. Kita coba maping dan inventarisir," ucap Munjirin kepada wartawan di Kantor Wali Kota Jaksel Rabu (10/11/2021).
Ia menilai penyebab masih terjadinya banjir di wilayah Jakarta Selatan.
Disebutkan, jika meluapnya air kali bersamaan dengan turun hujan dengan intensitas yang tinggi.
Menurut Munjirin, wilayah Jakarta Selatan merupakan lokasi pertama yang dilalui aliran air dari daerah Bogor dan Depok, Jawa Barat.
"Pertama yang terlewati air dari Bogor dan Depok itu ya Jakarta Selatan. Pasti akan mampir dulu di daerah Jakarta Selatan. Ini yang dilewati air daerah-daerah yang rendah. Habis itu baru mengalir ke daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara," kata Munjirin.
Meski banjir tetap terjadi, Munjirin mengaku program Grebek Lumpur pada beberapa kali di wilayah banjir kawasan Jakarta Selatan masih terus dilakukan.
Bahkan program Grebek Lumpur justru digencarkan dari yang semula hanya pada akhir pekan, menjadi setiap hari.
"Bukan hanya hari Minggu saja tapi setiap hari kalau memang memungkinkan, baik yang dilakukan oleh PPSU maupun PJLP SDA Badan Air kita terus upayakan," kata Munjirin.
Sebelumnya, Pemkot Jakarta Selatan telah melakukan Grebek Lumpur Kali Krukut Segmen Jalan Gatot Subroto sampai Jenderal Sudirman sepanjang sekitar 1.200 meter atau 1,2 km.
Kegiatan Grebek Lumpur sebagai penanganan banjir itu berlangsung selama dua hari, yakni dari Kamis (30/9/2021) dan Jumat (1/10/2021). (Adji)