Pengamat Sepak Bola Indonesia, Bung Towel (foto: tangkapan layar/YouTube/@Gocek Bung Towel)

Sepak Bola

Menohok! Marak Match Fixing, Bung Towel Kritik Keras Wasit Sepak Bola Indonesia: Miris, Ini Menyusahkan

Rabu 10 Nov 2021, 14:14 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Maraknya pengaturan skor atau match fixing, pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel menyebut wasit-wasit indonesia belaga gila dalam memimpin pertandingan.

Pasalnya, kualitas yang diberikan para pemimpin lapangan itu tidak mencerminkan, bila mereka menghargai profesinya sendiri.

Towel memberikan contoh, pertandingan yang penuh kontroversional, yakni saat Rans Cilegon United bertemu Badak Lampung.

Menurutnya, para wasit yang memimpin laga itu sangat aneh dan gila.

“Pertama umpan terobos dari oemain badang lampung tidak offside dianggap offside oleh asisten wasit. Saya bingung, dari rekaman yang tersebar di media soal, kok bisa ya kayak gitu,” kata Towel dalam channel YouTube @Gocek Bung Towel dikutip Poskota.co.id, Rabu (10/11/2021).

“Kedua, penalti Rans. Ada crossing, ada heading, di mana pemain badak lampung menghindari agar tidak terbentur bola dan sama sekali tidak menyentuh tangan pemain Badak Lampung. Kemudian penalti karena dianggap handball. Buat saya yang memimpin (Rans vs Badak Lampung) itu wasit belaga GILA,” sambungnya.

Towel mengaku sangat geram dengan perilaku-perilaku wasit Indonesia. Menurutnya, mereka tidak jera dengan persoalan atau kasus-kasus yang kemarin.

“Anda enggak pernah kapok cerita-cerita kemarin. Ini hanya persoalan waktu, apa yang anda lakukan kemarin. Jangan gitu-gitu amat mempimpin pertandingan, jangan terlampau kasar memberikan handball yang jelas jelas tidak handball,” tuturnya.

Belum lagi, pertandingan lain, seperti Persita Tangerang bertemu Borneo FC.

Menurutnya, wasit yang dipimpin oleh Iwan Sukuco itu memberikan keputusan yang sangat keliru.

Ketika itu, Irsyad Maulana diganjar kartu kuning kedua, karena dianggap melakukan diving.

“Ada lagi, bukan diving tapi dianggap diving dan diberi kartu merah lah. Ini miris, ini menyusahkan, sebelgi-belginya wasit. ya wasit kita,” jelasnya.

“Hey para wasit, Anda development, tapi kalau kayak gitu, hanya sekejap saja Anda menghancurkan itu. Mau dibawa kemana sepak bola kita,” imbuhnya.

Towel berharap kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indoneisa (PSSI) dan Komite Disiplin (Komdis) bersikap tegas dalam memberikan hukum.

Dirinya tidak mau mendengar, para komite wasit melakukan rapat.

Ia hanya membutuhkan keputusan dari Komdis dan PSSI dalam menghukum para wasit-wasit gila atau tidak jelas tersebut.

“Respons PSSI, Komite Wasit, Komite Displin, kami tunggu. Publik bola mau tahu keputusannya dari komdisnya. Memihak kebenaran atau enggak? Itu yang ditunggu publik sepak bola,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, dugaan pengaturan skor (match fixing) kembali terjadi di persepakbolaan Indonesia. Namun, Satgas Anti-Mafia Bola dari kepolisian dikabarkan telah bubar pada 2020.

Asops Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto menegaskan, Satgas Anti-Mafia Bola bukan bubar. Imam membeberkan bagaimana awal mula satgas itu bisa terbentuk.

"Ya bukan bubar. Gini lho, satgas itu kan waktu itu dibentuk karena ada kasus yang memang secara masif harus ditangani. Kemudian sudah ditangani dan selesai. Nah secara otomatis, kan, satgas itu dibatasi ruang dan waktu," ucap Imam kepada wartawan, Selasa (9/11/2021).

"Orang-orang Satgasnya juga sudah pada bergeser ke mana-mana, kan gitu. Makanya kemudian selesai. Surat perintahnya sudah berakhir," sambungnya.

Imam mengatakan tugas Satgas Anti-Mafia Bola sudah berakhir pada 2020. Namun, Imam menyebut Polri membuka peluang akan kembali membentuk satgas tersebut.

Menurutnya, apabila ada kasus dugaan pengaturan skor yang masif dan butuh penanganan segera, maka Satgas Anti-Mafia Bola akan dibentuk lagi.

"Bisa dibentuk lagi tapi harus ada kebijakan pimpinan. Membentuk satgas lagi manakala ada kasus yang terjadi dan membutuhkan penanganan segera," imbuhnya.

Lihat juga video “Pohon Besar Tumbang, 2 Orang Luka-luka Tertimpa”. (youtube/poskota tv)

Lebih lanjut, kata Imam, jika ada dugaan pengaturan skor, maka yang bertindak pertama kali tetap PSSI. Kalau hasil penelitian PSSI menemukan indikasi tindak pidana, barulah jajaran reserse polisi memulai penyelidikan.

"Kalau ada kasus yang terjadi, itu kan polisi penyidik. Setelah diteliti komisi disiplin PSSI, kan penanganan awal gitu. Kemudian kalau ada indikasi tindak pidana, ya diserahkan ke polisi. Artinya tindak lanjut penyelidikan sama penyidikannya kan secara otomatis ditangani oleh reserse," imbuhnya. (jhn)

Tags:
Wasit Indonesiapssipengaturan skorMatch FixingBung Towel Kritik Keras Wasit Sepak Bola IndonesiaBung TowelWasit Sepak Bola IndonesiaSepak Bola Indonesia DikriktikKritik Keras Wasit Sepak Bola Indonesia

Reporter

Administrator

Editor