Dari jajanan masa kecil tumbuh jadi usaha camilan masa kini, pemilik usaha Ayna Food, Amal Yanah (27), terus kembangkan poduk Lidi Pedes (Foto/aynafood) 

Jakarta

Lidi Pedes, Dari Jajanan Masa Kecil Tumbuh Jadi Usaha Camilan Masa Kini

Minggu 07 Nov 2021, 08:00 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Jajanan masa kecil seperti lidi-lidian dapat dikembangkan menjadi suatu produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dari jajanan masa kecil tumbuh jadi usaha camilan masa kini.

Amal Yanah (27), pemilik usaha Ayna Food, merintis usaha kuliner camilan bernama Lidi Pedes sejak bulan April 2020.

Perempuan yang disapa Amel itu mengaku memilih lidi-lidian sebagai produk makanan ringan karena dirinya suka mengemil lidi-lidian ketika masih anak-anak.

"Muncul usaha lidi ini awalnya memang kita suka ngemil ya, saya pribadi juga suka jajanan lidi ini, karena mengingatkan kita pada jajanan masa kecil, jajanan masa Sekolah Dasar (SD), dari situlah muncul ide untuk menjualnya. Jadi kita mencari cara bagaimana pembuatannya dan menjualnya," ungkap Amel kala dihubungi Poskota, Kamis (4/11/2021).

Amel pun ingin mengembangkan produk Lidi Pedes buatannya agar unik dan menarik dibandingkan produk serupa pada umumnya.

Pada 2019, Amel juga sudah menjual lidi-lidian namun masih dalam kemasan plastik dan dinilai kurang menarik.

Oleh sebab itu, dia pun memutuskan untuk mengubah tampilan produk Lidi Pedes dengan kemasan ciamik.

Hal itu dilakukan agar produknya bisa menarik perhatian konsumen untuk membeli serta memperluas area pemasaran  bukan hanya menyasar warung atau toko kecil namun dapat merambah ke supermarket.

"Kita putusin untuk mengubah kemasannya jadi berbahan alumunium foil terus juga (kemasannya) diberi warna-warna menarik," ujarnya.

Terlihat dari akun resmi Lidi Pedes yakni @lidipedes.id, ada empat varian rasa Lidi Pedes, meliputi  pedas junior, pedas senior, sea weed (rumput laut), dan salted egg (telur asin).

Warna kemasan dari setiap rasa Lidi Pedes itu berbeda, misalnya untuk rasa telur asin, warna kuning dipilih sebagai warna kemasannya. Sedangkan hijau untuk kemasan rasa rumput laut.

Menurut Amel, pemilihan warna kemasan begitu penting sebab jika warna yang dipilih sesuai, maka dapat meningkatkan rasa penasaran konsumen untuk membelinya sebab dari tampilan luar saja sudah menarik perhatian.

"Kita menyesuaikan dengan warna yang menimbulkan keterpaduan warna yang bagus dilihatnya, terus pemilihan warnanya kita mau cerah, tapi enggak ganggu mata , cerahnya yang enak, pas dilihat segar gitu," ucapnya.

Selain memilih warna yang cocok, kemasan Lidi Pedesnya juga ditambah dengan logo serta slogan "Pedesnya Nggak Ingkar Janji" sebagai ciri khas produk lidi-lidian yang dia jual. Hal inilah yang membuat produk lidi-lidian Amel berbeda dengan yang pada umumnya.

Karena kemasan  lebih bagus serta menarik, Amel mampu menjual produk Lidi Pedes hingga ke luar kota Jakarta seperti Banjarmasin, Palembang, Mojokerto, Yogyakarta, Gresik, Cirebon, dan Bandung.

Bahkan dia mengaku sudah punya distributor Lidi Pedes di Bali guna menyebarkan produknya ke beberapa supermarket yang ada di sana.

"Kalau untuk harga jual ke pelanggan sekitar Rp12 ribu - Rp15 ribu per picis. Untuk saat ini baru tersedia ukuran 100 gram," ucapnya.

Tonton juga video "Terekam CCTV Aksi Pemotor Lakukan Pencurian Gerobak di Cengkareng". (youtube/poskota tv)

Pemasaran Lidi Pedes dilakukan secara online, salah satunya dapat dilihat melalui akun Instagram @lidipedes.id.

Dia berharap dengan UMKM yang dia kembangkan, dapat turut membantu perekonomian masyarakat. Terlebih lagi, Amel membuka peluang bagi masyarakat yang ingin jadi reseller produk Lidi Pedes.

"Kita mau pemasaran lebih luas lagi, lebih hebat lagi kalau bisa go internasional. Mudah-nudahan bisa juga untuk ikut berpartisipasi memperkuat perekonomian di Indonesia melalui UMKM," pungkasnya. (cr02)

Tags:
Dari jajanan masa kecil tumbuh jadi usaha camilan masa kinipemilik usaha Ayna FoodAmal YanahLidi Pedesjajanan masa kecilkembangkan jajanan masa kecilumkm jakartaPengembangan UMKMproduksi umkm

Administrator

Reporter

Administrator

Editor