Awas, Tangan Kejepit. (Kartunis/Sental-Sentil/Poskota.co.id)

Sental-Sentil

Awas, Tangan Kejepit...

Kamis 04 Nov 2021, 09:30 WIB

“ENAK juga ya kek, kalau dipercaya orang bagi-bagi bantuan,” kata sang cucu kepada kakeknya.

Kakek : "Enaknya di mana?”

Cucu : “Ya, enak lah kek. Saya bisa bagi-bagi ke temen – teman dekat. Karena suruh dihabiskan, maka sisanya bisa saya bawa pulang... nih kek banyak kan” kata cucu sambil memperlihatkan beberapa bungkus kado ulang tahun.

Kakek: “Loh ... loh... kok tidak dibagikan ke semua teman?”

Cucu : “Sudah semua kek, yang aku kenal sudah aku bagi semua.”

Kakek: "Mendapat kepercayaan itu baik, apalagi mendapat amanah membagi-bagi bantuan. Tetapi, hendaknya kepercayaan itu dijalankan dengan baik dan benar, dengan penuh amanah juga, jangan disalahgunakan.”

Cucu : “Apa saya salah membawa pulang sisa bantuan, kan pesannya harus dihabiskan kek, sementara teman-teman sudah dapat bagian, sisanya saya bawa pulang, sayang kalau.. dibuang.Mubazir  kakek ?”

Kakek : "Iya disinilah kelirunya”

Cucu : “Kok bisa?”

Sang kakek pun menjelaskan. Mendapat amanah membagi-bagikan bantuan sejatinya sangat berat. Kurang pembagian, dikira ditilep, lebih bantuan lantas dibawa pulang juga namanya ditilep.

Lebih–lebih dengan sengaja sebagian bantuan ditilep. Sebut saja dengan mengurangi jumlah bantuan yang dibagikan. Mestinya 1.000 bungkus, yang dibagikan cuma 800, yang 200 disembunyikan untuk diri sendiri atau dibagi –bagi kepada teman dekatnya.

Bisa juga menurunkan nilai bantuan yang dibagikan. Misalnya setiap paket bantuan mestinya senilai 500 ribu, tetapi yang dibelanjakan cuma 400 ribu atau 450 ribu. Sisanya diambil untuk diri sendiri atau kelompoknya. Itu yang disebut korupsi dan kolusi alias kolusi dalam berkorupsi–korupsi berjamaah.

Pantas sering disebut jadi bancakan. Kalau 1.000.000 paket x 100.000, sudah berapa tuh.. hitung sendiri (maaf, penulis belum pernah menghitung uang sebanyak itu, red).

Ini yang besar, yang kecil pun bisa terjadi misalnya menyisihkan beberapa paket  bantuan untuk diri sendiri. Sekecil apapun, tidak boleh mengambil hak atau milik orang lain.

Itulah sebabnya, orang mendapat kepercayaan, mendapat amanah baik itu pangkat, jabatan dan kekuasaan harus dipegang teguh dan dijalankan sebagaimana amanah yang diberikan.

“Seperti kamu cucuku, mendapat kepercayaan membagikan bantuan, maka bagikan secara adil, berikan kepada mereka yang berhak, bukan kepada konco- koncomu. Kalau ada sisa bantuan, kembalikan kepada yang memberi amanah, Jangan dibawa pulang. Paham cucuku?”

Cucu : “Iya kakek.”

Orangtua kakek dulu selalu mengajarkan tidak tergiur dengan barang milik orang lain. Untuk mencegah agar tidak pernah berusaha mengambilnya, sekecil apapun itu. “Ojo nganti ngentit le,mundak kejepit” itu pesan orangtua kakek dulu.

Cucu : “Maksudnya gimana kek?”

Kakek: “Ngentit itu mengambil sebagian kecil uang atau barang orang lain, tanpa permisi. Kejepit itu menggambarkan orang yang hidupnya susah dan menderita seperti tangan atau kaki kejepit pintu...”

Nah, ambil sebagian kecil hak orang lain saja, hidupnya akan menderita, apalagi yang besar? (Jokles)

Tags:
Sental-Sentilsental-sentil poskotasental-sentil hari inisental-sentil poskota hari inisental-sentil poskota 4 november 2021awas tangan kejepitKorupsikorupsi berjamaah

Administrator

Reporter

Administrator

Editor