Pemprov DKI Menyangkal Upaya Penanganan Banjir Tak Efektif, Meski Permukiman Cipinang Melayu Masih Terendam

Selasa 02 Nov 2021, 11:11 WIB
Kondisi permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang terdampak banjir, Senin (1/11/2021) sekira pukul 18.47 WIB (foto: poskota/ cr02)

Kondisi permukiman warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang terdampak banjir, Senin (1/11/2021) sekira pukul 18.47 WIB (foto: poskota/ cr02)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemprov DKI Jakarta menyangkal anggapan bahwa upaya membuat sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Ranggon tidak efektif mengatasi banjir di Ibu Kota.

Meski hingga kini banjir setinggi 1 meter akibat luapan Kali Sunter merendam permukiman warga di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, belum kunjung surut.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal menyampaikan permukiman warga di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu kembali terdampak banjir lantaran curah hujan yang begitu tinggi

"Hujannya terlalu besar, hujannya tercatat 142 mili. Ini termasuk sangat-sangat lebat," katanya, Senin (1/11/2021). 

Dia memberi contoh, pada pukul 12.00 WIB ketinggian air di Pos Pantau Sunter Hulu masih berstatus siaga empat atau normal. Namun, pada pukul 16.00 WIB, ketinggian air meningkat hingga siaga satu. 

Tinggi muka air di Pos Pantau Sunter Hulu pada siaga satu ini disebut Yusmada bertahan selama tiga jam, dampaknya debit air tak sepenuhnya tertampung di kedua waduk. 

"Waduk itu kan punya kemampuan untuk menampung, ada efektivitasnya. Tapi kan kelebihan air terlalu banyak dia mengalir ke hilir," ucapnya. 

Menurut dia, pembuatan sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon sudah cukup efektif guna mengurangi debit air Kali Sunter agar tak meluap ke permukiman warga. 

Yusmada pun membantwh bila proyek pembuat Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon yang berlokasi di Kecamatan Cipayung belum rampung sehingga daya tampungnya minim. 

"Enggak, enggak, enggak ada itu. Waduk Tiu sudah diperdalam, Kalau Pondok Ranggon itu projeknya sampai tahun depan," terangnya. 

Sebelumnya dikabarkan, pada 9 Februari 2021, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat mendatangi permukiman RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu yang setiap tahunnya terkena banjir. 

Ketika itu, Anis mengatakan bahwa permukiman RW 04 bebas banjir karena upaya penanganan dengan cara mengeruk dan membuat sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon. 

"Tempat ini hampir setiap musim hujan selalu terendam. Nah ikhtiar yang kita lakukan adalah dengan melakukan pengerukkan Waduk Rangon dan Waduk Tiu di sisi Selatan di Jakarta Timur," ucap Anies, Selasa (9/2/2021).

Menurut Anies, pengerukan serta pembuatan sodetan du kedua waduk yang bertujuan mengurangi debit air di hulu aliran  Kali Sunter berhasil mencegah banjir di permukiman warga Cipinang Melayu. 

Dia menberi contoh, pada Senin (8/2/2021) dan Selasa (9/2/2021) ketika BMKG menyayakan Jakarta berstatus siaga banjir lantaran cuaca ekstrem, permukiman warga RW 04 bebas banjir.

"Dengan cara seperti itu, Alhamdulilah kita dimudahkan untuk bisa mengendalikan volume air di tempat ini. Kawasan RW 04 Cipinang Melayu akhirnya warga bisa merasakan musim penghujan tanpa harus merasakan banjir," tuturnya. (Cr02

Berita Terkait

News Update