TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang merespons melambungnya harga minyak goreng di pasaran. Sebab itu, pihaknya akan segera melakukan operasi pasar.
Adapun operasi pasar rencananya akan digelar di beberapa titik pasar yang ada di Kota Tangerang.
Diketahui sebelumnya, belakangan ini masyarakat tengah diresahkan dengan adanya kenaikan harga minyak goreng. Terlebih minyak merupakan komoditi pokok yang digunakan mengelola bahan baku makanan.
Salah seorang pedagang, Yonglig mengaku resah dengan kenaikan harga minyak goreng. Ia menyebut, biasanya jika minyak naik maka harga makanan akan ikut naik.
"Ya seperti warung makan itu pasti naik kalau minyak naik," ungkapnya, Minggu (31/10/2021).
Yonglig menerangkan, saat ini harga minyak goreng bahkan bisa mencapai Rp20.000 perliter.
"Ada aja yang jual segitu padahal bisanya paling Rp. 16.000 - 18.000," ujarnya.
Dia berharap harga minyak bisa dapat stabil kembali.
"Ya saya si berharapnya bisa stabil lagi," tukasnya.
Sementara itu Kepala PD Pasar Kota Tangerang, Titien Mulyati, mengaku akan segera menggelar sidak. Kata dia sidak ini untuk menghindari adanya spekulan yang memanfaatkan kenaikan harga minyak goreng.
Titien mengatakan, operasi pasar ini akan digelar, di Kota Tangerang dengan menggandeng PT TNG sebagai penyuplai beras premium dan dari Bulog.
"Kalau nanti terus naik, kami akan koordinasikan dengan Dinas Indag (Dinas Industri dan Perdagangan, Red) apakah nanti akan ada operasi pasar atau tidak. Tapi kita rencananya kita mau bikin operasi pasar mulai November ini sampai Februari di 15 pasar lingkungan di mana kita akan coba libatkan PT TNG yang jadi BUMD Pemkot Tangerang, dengan akan menyediakan beras kualitas premium dan juga dengan Bulog," ujarnya.
Titien mengaku dirinya tidak ingin subyektif, karena diduga bahan baku minyak goreng saat ini memang sulit karena pandemi Covid-19.
"Sekarang susah karena CPO sawitnya tinggi, karena masih dalam pandemi Covid-19, sehingga pasokan ke Tangerang berkurang," tuturnya.
Ditambah lagi, lanjutnya, minat masyarakat juga makin tinggi mendekati Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Namun demikian kita tetap melakukan pengawasan kepada penjual dipasar-pasar yang berada dalam naungan PD Pasar," imbuhnya. (Kontributor/ Muhammad Iqbal)