Pandemi Covid-19, IHWG FKUI Ajak Masyarakat Penuhi Kecukupan Hidrasi

Jumat 29 Okt 2021, 19:06 WIB
“Hydration During New Era of Pandemic” diselenggrakan Indonesia Hydration Working Group Fakultas Kedoktorean Universitas Indonesia (IHWG-FKUI) via daring. (ist)

“Hydration During New Era of Pandemic” diselenggrakan Indonesia Hydration Working Group Fakultas Kedoktorean Universitas Indonesia (IHWG-FKUI) via daring. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Indonesia Hydration Working Group Fakultas Kedoktorean Universitas Indonesia (IHWG-FKUI) peduli menjaga kecukupan hidrasi terutama pada masa pandemi Covid-19 bekerja sama dengan Danone-Aqua menyelenggarakan IHWG Webinar Week 2021, Jumat (29/10/2021).

Kegiatan yang bertemakan 'Hydration During New Era of Pandemic' pada 21 dan 28 Oktober 2021.

Sesi webinar ini mengundang berbagai pakar di bidang hidrasi, gizi, penyakit dalam, kesehatan ibu hamil dan menyusui, kedokteran olah raga dan kesehatan masyarakat.

Topik yang dibahas secara spesifik seputar topik pentingnya kecukupan hidrasi pada saat beraktivitas fisik dan bekerja bagi pekerja, ibu hamil dan menyusui di masa pandemi, serta pentingnya kualitas air minum untuk mendukung kesehatan jangka panjang.

Ketua IHWG FKUI, Dr. Diana Sunardi menjelaskan inisiatif ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana bagi IHWG untuk membagikan fakta dan informasi terbaru mengenai hidrasi dan kesehatan kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat secara luas yang semakin relevan pada kondisi pandemi.

“Program edukasi baik melalui webinar, workshop, dan program edukasi lainnya, serta pembuatan material edukasi  yang secara berkala dilakukan IHWG adalah upaya untuk peningkatan pengetahuan dan mendukung perubahan perilaku hidrasi sehat yang lebih baik. Kesempatan ini juga sekaligus merayakan 9 tahun terbentuknya IHWG,” katanya, Jumat (29/10/2021).

Menurutnya, Air merupakan salah satu zat gizi yang harus dipenuhi kebutuhannya agar tubuh dapat berfungsi secara optimal.

Cairan merupakan komponen penyusun tubuh yang kandungannya mencapai 70 persen dari komposisi tubuh, sehingga kekurangan 2 persen cairan dapat memberikan efek jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, fokus, daya ingat sesaat dan bahkan bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif.

Sedangkan dalam jangka panjang, kurangnya konsumsi cairan dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

Informasi ini belum cukup baik diketahui masyarakat, karena mayoritas masyarakat memahami bahwa manfaat air mineral hanya untuk menghilangkan rasa haus saja, padahal lebih dari itu.

Hasil survey IHWG menyatakan bahwa : 53,7 persen pekerja Belum Memenuhi Kebutuhan minum hariannya, 76,1 persen pekerja merasa pekerjaannya berisiko menyebabkan kurang cairan, 15,5 persen pekerja jarang atau bahkan tidak pernah menyiapkan air minum selama bekerja di rumah, 19,1 persen pekerja jarang atau bahkan tidak pernah menyiapkan air minum di meja kantor.

News Update